Page 102 - Serenade Kompilasi Cerita Pendek Ito Lawputra
P. 102
Mereka bilang saya gila kalau mau mengurusi bayi yang
takdirnya mungkin tidak akan bertahan hidup lama di
dunia ini. Saya besar di tengah lingkungan keras, deretan
gang yang dipenuhi bar dan rumah bordil, serta pemabuk,
penjudi, pemerkosa, segala rupa bentuk kejahatan yang
ditakuti oleh masyarakat. Tidak ada hari esok yang pasti,
hanya malam panjang tidak berkesudahan yang penuh
drama dan pelarian.
Malam itu, seolah saya terbangun di sebuah mimpi buruk
yang lain, kedua tanganku menggendong seorang bayi
yang dibuang di tumpukan sampah. Suara tangisnya ibarat
gendang yang ditabuh, bergema di seluruh tubuhku.
"Kamu pikir mudah mengurus anak seperti ini? Lebih enak
kalau saya dudukin kamu sampai pagi!" bentak Lela, salah
satu pelacur kenalanku di gang itu.
Saya mengeluarkan segepok uang di hadapannya.
"Enak mana, kamu dibayar urusin bayi ini, tanpa perlu
pusing meladeni nafsu laki-laki bejat dan berpenyakit
amit-amit, saya yang akan hidupi kamu dan dia!" dan
seketika perkataanku dibalasnya dengan anggukan patuh,
memegang lembaran uang di tangannya dengan senang.