Page 107 - Serenade Kompilasi Cerita Pendek Ito Lawputra
P. 107

Saya menyulut sebatang rokok, mengepulkan asap putih ke

     udara, menatap sosok pak Karyo yang telah jadi mayat,


     tergantung di pohon mangga besar, tepat di depan rumahnya


     sendiri.




     Istri dan anaknya menangis histeris, terduduk di teras rumah


     mereka, disaksikan kerumunan tetangganya. Saya



     memutuskan berdiri di tengah-tengah orang banyak agar


     tidak dicurigai, sementara sejumlah pria berseragam


     memasang garis polisi mengelilingi tempat itu, dan tak


     berapa lama kemudian ambulans muncul.




     "Pak Karyo itu sebenarnya sudah mulai gila sejak ia pernah



     kalah besar ketika berjudi dan nekat menjual bayinya sendiri


     ke gang setan!" bisik salah seorang warga di dekatku.




     "Sudah lama sekali, waktu itu tidak ada yang mau membeli


     bayinya dan katanya ia membuang bayinya ke tempat


     sampah. Satu hari ia kembali waras dan mencari-cari ke


     sana, tetapi mungkin sudah mati dimakan anjing. Ia malah


     makin sering mabuk dan berutang banyak," kata warga lain di



     sebelahnya.



     Saya terhenyak mendengar obrolan mereka, sampai rokok di



     mulutku jatuh ke tanah, asapnya masih mengepul, lenyap di


     udara. Saya mengutuk mayat pak Karyo dalam hati. Anjing!
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112