Page 94 - Serenade Kompilasi Cerita Pendek Ito Lawputra
P. 94
Ibu, mataku bengkak karena kepergianmu. Proses
paling menyakitkan yang harus aku hadapi dengan
hanya bisa menonton dari layar telepon genggam.
Aku belum bisa hadir di sana, menemanimu hingga
ke saat-saat terakhir melihat dunia. Aku hanya bisa
mewakilkan doa dan rasa sedihku lewat lagu yang
kukirimkan untuk menemanimu sebelum jasadmu
kembali ke pelukan bumi. Aku hanya bisa
memelukmu dari sini, lewat ingatanku. Maafkan aku,
bu.
Ibu, bagaimana kabarmu saat ini?
Ibu...
Aku menatap gelang pemberianmu, mengingat
katamu dulu telah membelinya sekian lama karena
percaya satu saat akan menemukanku dan
memberikannya sebagai kenangan.