Page 128 - Serenade Kompilasi Cerita Pendek Ito Lawputra
P. 128

Masalahnya, saat tiba di P399X, yang mereka temukan


     hanya warga yang sebagian besar perempuan, anak-anak


     dan orang lanjut usia. Perintah atasan tidak boleh



     dibantah. Tembak, perkosa, bakar, di antara pilihan keji


     yang dilakukan mereka seakan lupa akan kemanusiaan dan


     lupa akan Tuhan. Teriakan ketakutan, darah, rintihan dan



     napas tersengal prajurit melampiaskan nafsu bejat mereka,


     di tengah kobaran api rumah warga, dengan suara



     tembakan, menjadi satu. Prajurit yang hanya diam dan


     tidak membunuh, akan ditembak mati oleh sesama



     rekannya sendiri. Seperti si pria berkepala botak, yang tidak


     mungkin lupa, saat moncong senapan laras panjangnya


     mencium kening seorang bocah berusia sekitar tujuh tahun



     yang menangis ketakutan memandanginya.





     Dor! Dor! Dor!





     Pria berkepala botak itu berteriak dan menangis, tetapi


     setiap tembakan yang keluar dari senapannya, terus


     memanggil tembakan selanjutnya, bertubi-tubi,



     menghujani warga sipil yang tidak bersalah itu. 504 orang


     tewas, di antaranya 182 perempuan - 17 dalam keadaan



     hamil - dan 173 anak, termasuk orang lanjut usia.
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133