Page 7 - BUDIG RANCANGAN PEMBELAJARAN_Neat
P. 7
agar fungsi pencernaan berjalan dalam sistem tubuh manusia maka diperlukan komponen
lambung, agar fungsi penglihatan berjalan diperlukan komponen mata, agar fungsi peredaran
darah berjalan dengan sempurna dibutuhkan komponen jantung dan lain sebagainya. Agar fungsi
perencanaan dapat berjalan dengan baik diperlukan komponen silabus dan RPP, agar fungsi
administrasi dapat menunjang keberhasilan sistem pendidikan diperlukan komponen administrasi
kelas, administrasi siswa, administrasi guru, dan sebagainya. Agar kurikulum berfungsi sebagai
alat pendidikan diperlukan komponen tujuan, isi/materi pelajaran, strategi pembelajaran serta
komponen evaluasi pembelajaran. Sebagai suatu sistem setiap komponen harus dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik dan tepat. Jika salah satu komponen tidak berfungsi, maka
akan memengaruhi sistem tersebut. Keberadaan komponen beserta fungsinya memiliki
kedudukan sangat penting dan dapat dipastikan tidak mungkin ada sistem tanpa adanya
komponen.
2. Sistem Pembelajaran
Suatu pembelajaran perlu dipandang sebagai sebuah sistem. Cara pandang akan
mengarahkan kita pada proses perencanaan pembelajaran secara sistematik dan terstruktur.
Dalam proses ini, semua komponen-komponen yang diidentifikasi memengaruhi proses
pembelajaran dan memberikan kontribusi terhadap hasil (produk) pembelajaran yang akan
diperhatikan, dikaji dan dipertimbangkan secara cermat. Sistem pembelajaran merupakan suatu
kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur seperti manusiawi, material, perlengkapan,
prosedur dan fasilitas yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Hamalik, 2003). Unsur
manusiawi dalam sistem pembelajaran terdiri dari guru atau pendidik, siswa, dan orang-orang
yang mendukung terhadap keberhasilan pembelajaran termasuk pustakawan. Material
merupakan bermacam bahan pelajaran yang dapat disajikan sebagai sumber belajar, misalnya
buku, slide suara, foto, film dan sebagainya. Perlengkapan dan fasilitas merupakan segala
sesuatu yang dapat mendukung terhadap jalannya proses pembelajaran, misalnya ruang kelas,
perlengkapan komputer dan sebagainya. Prosedur yakni kegiatan-kegiatan yang dilakukan
selama pembelajaran, misalnya jadwal pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran,
pelaksanaan, evaluasi dan lain sebagainya (Wina, 2015).
Menurut Dick dan Carey (1985), sistem dalam pembelajaran merupakan sebuah prosedur
yang dirancang untuk menciptakan sebuah pembelajaran yang efektif dan efisien. Dalam
menggunakan pendekatan sistem, setiap langkah yang dilakukan harus memperoleh input dari
langkah sebelumnya. Dengan menerapkan pendekatan sistem, kita dapat melakukan langkah
atau proses secara sistemik dan sistematik. Cara sistemik adalah cara pandang yang
menganggap sebuah sistem sebagai kesatuan yang utuh dengan komponen-komponen yang
berfungsi dan berinteraksi. Sementara itu sistematik merujuk kepada suatu upaya untuk
melakukan tindakan secara terarah dan tahap demi tahap untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
3