Page 48 - skripsi antropologi sastra
P. 48

35







                                                  Catatan Pelayan Kedai Minum


                                        Ya, di kedai minum itu aku juga duduk,
                                        Padaku diukur dan dibagi seperti yang lainnya,
                                        Mereka berbincang-bincang, berteriak dan berselisih mengenai
                                        hari ini,
                                        Begitu bahagia dan sedih, seperti hari telah memangsanya.
                                        Tapi aku duduk, dalam hati merasa gembira,
                                        Pada kekasihku aku berpikir–bagaimana ia mencintai?
                                        Aku tak tahu, apa yang menyulitkanku!
                                        Aku mencintainya, sebagaimana adanya dada,
                                        Yang setia pada seseorang dan bergantung dengan menghamba.
                                        Dimana ada perkamen, di situ ada batu tulis,
                                        Apakah semuanya berpasangan? – Begitulah adanya! Ya,
                                        begitulah!

                                        Aku duduk sendiri,
                                        Dimana aku dapat menjadi lebih baik?
                                        (Minuman) Anggurku
                                        ku minum sendiri,
                                        Tak ada seorang pun yang duduk menghalangiku,
                                        Aku dengan pikiranku sendiri.

                                        Begitu jauh hingga sampailah pada Muley, pencuri itu,
                                        yang menulis huruf indah dalam keadaan mabuk.

                                        Apakah Al Qur’an berasal dari keabadian?
                                        Aku tidak bertanya tentang hal itu!
                                        Apakah Al Qur’an tercipta?
                                        Aku tidak tahu tentang hal itu!
                                        Bahwa (Al Qur’an) itu adalah kitab dari kitab-kitab (lainnya),
                                        Aku percaya dari kewajiban orang muslim.
                                        Tapi bahwa anggur berasal dari keabadian,
                                        Aku tidak ragu akan hal itu.
                                        Atau bahwa ia tercipta sebelum para malaikat,
                                        mungkin juga bukanlah syair.
                                        Peminum, sebagaimana itu selalu,
                                        memandang Tuhan dengan sejuk di mukanya.

                                        Kita semua harus mabuk!
                                        Masa muda adalah kemabukan tanpa minuman anggur.
                                        Masa tua menegak kembali ke masa muda.
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53