Page 19 - BAHAN AJAR PPH 21 KD 3.5
P. 19

d)  Apabila penghasilan melebihi  Rp10.200.000 dalam 1 bulan maka PPh pasal 21 = (disetahunkan

                        – PTKP) /12.
                 3.  Penghitungan PPh Pasal 21 bagi Bukan Pegawai

                    Penerima penghasilan bukan pegawai adalah orang pribadi selain Pegawai Tetap dan Pegawai Tidak
                    Tetap/Tenaga Kerja Lepas yang memperoleh penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun

                    dari  Pemotong  PPh  Pasal  21  sebagai  imbalan  jasa  yang  dilakukan  berdasarkan  perintah  atau
                    permintaan  dari  pemberi  penghasilan.  Pemotongan  PPh  Pasal  21  untuk  golongan  Wajib  Pajak  bukan

                    pegawai, dibedakan berdasarkan sifat penghasilannya, yakni penghasilan yang berkesinambungan

                    dan penghasilan yang tidak berkesinambungan.
                    a)  Penghasilan yang berkesinambungan

                        1)  Bagi Wajib Pajak yang bukan pegawai yang memenuhi syarat:

                            1.  menerima  penghasilan  berkesinambungan  dan  telah  memiliki  NPWP.  Yang  dimaksud
                                dengan  “bersifat  berkesinambungan”  adalah  pembayaran  yang  dilakukan  secara

                                bulanan atau berkala lebih dari satu kali pembayaran yang sesuai dengan maksud

                                perikatan/pemberian  kerja.
                            2.  hanya  memperoleh  penghasilan  dari  hubungan  kerja dengan

                                pemotong PPh Pasal 21, serta tidak memperoleh penghasilan lain.

                                PPh Pasal 21 yang dikenakan adalah:







                        2)  Bagi Wajib Pajak bukan pegawai yang tidak memenuhi dua syarat diatas:






                            Catatan: Bagi penerima penghasilan yang  dipotong PPh Pasal 21 yang tidak memiliki
                            Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dikenakan pemotongan PPh Pasal 21 dengan tarif lebih

                            tinggi 20 persen daripada tarif yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang memiliki NPWP.
                    b)  Penghasilan yang tidak berkesinambungan

                        Yang dimaksud dengan penghasilan tidak berkesinambungan yakni honorarium, uang saku,

                        hadiah  atau  penghargaan  dengan  nama  dan  dalam  bentukapapun,  komisi,  dan  pembayaran lain
                        dengan nama apapun sebagai imbalan atas jasa atau kegiatan yang jumlahnya dihitung tidak

                        atas  dasar  banyaknya  hari  yang  diperlukan  untuk  menyelesaikan  jasa  atau  kegiatan  yang
                        diberikan.




                4.  Penghitungan PPh Pasal 21 bagi Peserta Kegiatan
                    Peserta kegiatan adalah orang pribadi yang terlibar dalam suatu kegiatan tertentu, termasuk

                    mengikuti rapat, sidang, seminar, lokakarya (workshop), pendidikan, pertunjukan, olahraga atau
                    kegiatan lainnya dan menerima atau memperoleh imbalan sehubungan dengan keikutsertaannya

                    dalam kegiatan tersebut.

                      PPh Pasal 21 = Penghasilan bruto x Tarif Pasal 17 ayat 1 huruf a UU PPh



                                                             14
   14   15   16   17   18   19   20   21   22