Page 16 - BAHAN AJAR PPH 21 KD 3.5
P. 16

Ketentuan lain mengenai PPh Pasal 21 ditanggung oleh Pemerintah meliputi:

               1.  PPh Pasal 21 ditanggung Pemerintah) harus dibayarkan secara tunai oleh Pemberi Kerja pada saat
                  pembayaran  penghasilan  kepada  Pegawai,  termasuk  dalam  hal  Pemberi  Kerja  memberikan  tunjangan

                  PPh Pasal 21 atau menanggung PPh Pasal 21 kepada Pegawai.
               2.  Dikecualikan dari diberikan insentif PPh  Pasal  21 ditanggung  Pemerintah dalam hal  penghasilan yang

                  diterima Pegawai berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan
                  dan  Belanja  Negara  atau  Anggaran  Pendapatan  dan  Belanja  Daerah  dan  PPh  Pasal  21  telah

                  ditanggung Pemerintah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

               3.  PPh Pasal 21 ditanggung Pemerintah yang diterima oleh Pegawai dari Pemberi Kerja tidak
                  diperhitungkan sebagai penghasilan yang dikenakan pajak.

               4.  Dalam hal Pegawai yang  menerima  insentif PPh Pasal 21 ditanggung  Pemerintah menyampaikan  SPT
                  Tahunan  orang  pribadi  Tahun  Pajak  2021  dan  menyatakan  kelebihan  pembayaran,  kelebihan

                  pembayaran yang berasal dari PPh Pasal 21 ditanggung Pemerintah tidak dapat dikembalikan.







               1.  Biaya jabatan atau biaya pensiun.
                  1)  Biaya jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan sebesar

                      5% dari penghasilan bruto, dengan jumlah maksimum yang diperkenankan adalah sebesar Rp.
                      6.000.000,- (enam juta rupiah) setahun atau Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) sebulan .

                  2)  Biaya pensiun sebesar 5%  dari penghasilan bruto, maksimum yang diperkenankan Rp. 2.400.000,-

                      (dua juta empat ratus ribu rupiah) setahun atau Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) sebulan.
               2.  Iuran yang terkait dengan gaji yang dibayar oleh pegawai kepada dana pensiun yang pendiriannya telah

                  disahkan oleh Menteri Keuangan atau badan penyelenggara tunjangan hari tua atau jaminan hari tua
                  yang dipersamakan dengan dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan.

               3.  Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) per tahun

                  Berdasarkan  Peraturan  Menteri  Keuangan  Republik Indonesia  Nomor  110/PMK.010/2016  pada  tanggal
                  22 Juni 2016 tentang penyesuaian besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Besarnya PTKP

                  ditentukan berdasarkan keadaan pada awal tahun kalender. Dikecualikan dari ketentuan, besarnya
                  PTKP untuk pegawai yang baru datang dan menetap di Indonesia dalam bagian tahun kalender

                  ditentukan berdasarkan keadaan pada awal bulan dari bagian tahun kalender yang bersangkutan.
                  Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak disesuaikan menjadi:

                                   Keterangan                       PTKP Per Tahun         PTKP Per Bulan

                   Untuk diri Wajib Pajak Orang Pribadi               Rp 54.000.000          Rp 4.500.000
                   Tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin              Rp 4.500.000           Rp 375.000

                   Tambahan  untuk  setiap  anggota  keluarga         Rp 4.500.000           Rp 375.000
                   sedarah  dan  keluarga  semenda  dalam  garis

                   keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi

                   tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga)
                   orang untuk setiap keluarga




                                                             11
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21