Page 61 - SKI_Revisi Kls 9
P. 61

C.  Wawasanku
                  1.  Pondok Pesantren Pendidikan Keislaman dan Keaslian Indonesia

                       Pondok  pesantren  termasuk  lembaga  pendidikan  yang  sudah  sangat  lama  ada  di
                       Indonesia  sehingga  begitu  mengakar  dengan  budaya  bangsa  serta  mampu

                       mempertahankan eksistensinya dari berbagai ujian. Pesantren memiliki tata nilai yang

                       akhirnya  dapat  membentuk  sistem  pendidikan  dan  mampu  menyerap  nilai-nilai
                       edukatif  lama  yang  telah  ada  dan  membudaya  sekaligus  berkembang  mengikuti

                       kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa harus kehilangan jati dirinya.
                       Pondok  pesantren  memiliki  karakter  tersendiri,  yaitu  keislaman  dan  keaslian

                       Indonesia. Maksudnya, sebagai lembaga pendidikan yang identik dengan keislaman
                       sekaligus orisinal (asli berasal dari Indonesia) dengan ciri khas memiliki padepokan

                       atau asrama untuk tempat tinggal peserta didik yang biasa disebut santri.

                       Pondok berasal dari kosakata bahasa Arab funduk yang memiliki makna asrama atau
                       tempat di mana peserta didik tinggal. Adapun pesantren berasal dari kosakata lokal,

                       yaitu  cantrik  yang  bermakna  siswa  atau  peserta  didik.  Dengan  demikian  pondok

                       pesantren  merupakan  perpaduan  kosakata  bahasa  Arab  dan  lokal.  Secara  istilah,
                       pondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan di mana peserta didik tinggal di

                       asrama selama 24 jam untuk melaksanakan proses belajar-mengajar baik pendalaman
                       ilmu agama (tafaqquh fiddin) maupun keterampilan dan kecakapan hidup.

                  2.  Pendidikan Pesantren sebagai Sarana Dakwah
                       Pendidikan  pondok  pesantren  merupakan  serangkaian  proses  belajar-mengajar

                       berasrama yang berlangsung selama 24 jam dengan tujuan menyiapkan secara sadar

                       peranan  peserta  didik  di  masa  yang  akan  datang.  Hal  tersebut  dilakukan  melalui
                       kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, baik secara konvensional maupun sudah

                       mengalami sentuhan metode modern.
                       Menurut Agus Sunyoto di dalam buku  Atlas  Walisanga;  usaha dakwah Islam yang

                       dijalankan  Walisanga  melalui  pendidikan  mengalami  proses  akulturasi  dengan
                       budaya dan agama sebelumnya. Pola dakwah tersebut adalah melalui pengembangan

                       model  dukuh  yang  semula  merupakan  lembaga  pendidikan  Hindu-Buddha  serta

                       padepokan yang merupakan lembaga pendidikan Kapitayan (tempat bermukim para
                       cantrik) yang diformat sesuai ajaran Islam menjadi lembaga pondok pesantren.

                       Sebuah  pondok  pesantren  mempunyai  komponen  pokok  yang  menjadi  ciri  khas

                       tersendiri. Pertama, kiai (sebagai komponen sentral dalam suatu pesantren).  Kedua,
                       santri (peserta didik atau anak dalam keadaan berkembang dalam pendidikan di





                                                                   Sejarah Kebdayaan Islam MTs Kelas IX  45
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66