Page 192 - AKIDAH AKHLAK_revisi Kls 7
P. 192

Baca kisah berikut ini!

                                       Kisah dan Keteladanan Nabi Ibrahim As.

                 A.  Kelahiran Nabi Ibrahim As

                    Nabi Ibrahim  lahir pada tahun 2295 sebelum masehi di mausul. Beliau adalah putera
                    Aaazar  {Tarih}  bin  Tahur  bin  Saruj  bin  Rau'  bin  Falij  bin  Aaabir  bin  Syalih  bin
                    Arfakhsyad bin Saam bin Nuh A.S. Ia dilahirkan di sebuah tempat bernama "Faddam
                    A'ram"  dalam  kerajaan "Babylon" yang  pd  waktu  itu  diperintah  oleh  seorang  raja
                    bernama "Namrud bin Kan'aan."

                    Kerajaan Babylon pada masa itu termasuk kerajaan yang makmur rakyat hidup senang,
                    sejahtera  dalam  keadaan  serba  cukup  sandang  maupun  pangan  serta  sarana  prasarana
                    yang  menjadi  keperluan  pertumbuhan  jasmani  mereka,  akan  tetapi  tingkatan  hidup
                    rohani mereka masih berada di tingkat jahiliyah. Mereka tidak mengenal Tuhan Pencipta
                    mereka yang telah mengaruniakan mereka dengan segala kenikmatan dan kebahagiaan
                    duniawi.  Persembahan  mereka  adalah  patung-patung  yang  mereka  pahat  sendiri  dari
                    batu-batu atau terbuat dari lumpur dan tanah.

                    Raja mereka Namrud bin Kan'aan menjalankan tampuk pemerintahnya dengan tangan
                    besi dan kekuasaan mutlak.Semua kehendaknya harus terlaksana dan segala perintahnya
                    merupakan  undang-undang  yang  tidak  dapat  dilanggar  atau  ditawar.  Kekuasaan  yang
                    besar yang berada di tangannya itu dan kemewahan hidup yang berlebih-lebihan yang ia
                    nikmati lama-kelamaan menjadikan ia tidak puas dengan kedudukannya sebagai raja. Ia
                    merasakan  dirinya  patut  disembah  oleh  rakyatnya  sebagai  Tuhan.  Ia  berfikir  jika
                    rakyatnya  mau  dan  rela  menyembah  patung-patung  yang  terbuat  dari  batu  yang  tidak
                    dapat memberi manfaat dan mendatangkan kebahagiaan bagi mereka, mengapa bukan
                    dia  yang disembah sebagai Tuhan. Dia  yang dapat berbicara, dapat mendengar,  dapat
                    berfikir, dapat memimpin mereka, membawa kemakmuran bagi mereka dan melepaskan
                    dari kesengsaraan dan kesusahan. Dia yang dapat mengubah orang miskin menjadi kaya
                    dan orang yang hina-dina diangkatnya menjadi orang mulia. Di samping itu semuanya, ia
                    adalah  raja  yang  berkuasa  dan  memiliki  negara  yang  besar  dan  luas.

                    Di tengah-tengah masyarakat yang sedemikian buruknya, maka lahir dan dibesarkanlah
                    Nabi Ibrahim dari seorang ayah yang bekerja sebagai pemahat dan pedagang patung. Ia
                    sebagai  calon  Rasul  dan  pesuruh  Allah  Swt  yang  akan  membawa  pelita  kebenaran
                    kepada kaumnya, jauh-jauh telah diilhami akal sehat dan pikiran tajam serta kesadaran
                    bahwa  apa  yang  telah  diperbuat  oleh  kaumnya  termasuk  ayahnya  sendiri  adalah
                    perbuatan  yang  sesat  yang  menandakan  kebodohan  dan  kecetekan  fikiran  dan  bahwa
                    persembahan kaumnya kepada patung-patung itu adalah perbuatan mungkar yang harus
                    diberantas dan diperangi,  agar mereka kembali kepada persembahan yang benar ialah
                    persembahan  kepada  Tuhan  Yang  Maha  Esa,  Tuhan  pencipta  alam  semesta  ini.

                    Semasa  remajanya  Nabi  Ibrahim  sering  disuruh  ayahnya  keliling  kota  menjajakan





               180                                                 AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197