Page 20 - MODUL AJAR RAHAYU PREMESTI 2
P. 20
Sikap Rasa Tampak Tampak Tampak Tidak tampak
Ingin Tahu antusias dan cukup kurang antusias dan
mengajukan antusias dan antusias dan perlu
banyak ide terkadang tidak dimotivasi
dan mengajukan mengajukan untuk
pertanyaan ide dan ide dan mengajukan
selama pertanyaan pertanyaan ide dan
kegiatan. selama selama pertanyaan.
kegiatan. kegiatan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN III
"Ketahanan energi kita terbilang rendah karena tidak seimbangnya laju ketersediaan dengan
laju kebutuhan energi," kata Rinaldy. Indonesia pun terlalu bertumpu pada minyak bumi
sebagai sumber energi, tidak mengembangkan energi lain.
Energi Bersih
Sebelumnya, Menteri Pertambangan dan Energi periode 1978-1988 Subroto, saat berkunjung
ke harian Kompas, mengkritik minimnya upaya dalam mencari energi alternatif dan
menghemat energi. Kondisi itu akibat belum adanya kemauan politik dari pemerintah.
Bahkan, rencana strategis mengenai ketahanan energi nasional juga belum jelas (Kompas,
5/3).
Seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, kebutuhan energi juga semakin besar,
misalnya untuk transportasi dan kebutuhan rumah tangga, seperti penyejuk ruangan.
Dari sisi suplai, ada beragam pilihan energi untuk memenuhinya. Batubara sejauh ini
merupakan energi yang ongkosnya murah, Rp 400-Rp 500 per kilowatt jam (kWh). Akan
tetapi, emisi gas buangnya 1.000 gram per kWh.
Energi panas bumi dan tenaga surya beremisi rendah, tetapi ongkosnya masih tinggi, yakni
Rp 2.000 per kWh untuk tenaga surya dan Rp 1.100-Rp 1.200 per kWh untuk panas bumi.
Adapun gas alam menghasilkan emisi 600 gram per Kwh, ongkosnya Rp 600-Rp 700 per kWh.
Cadangan minyak Indonesia yang sekitar 3,7 miliar barrel cukup untuk 11-12 tahun ke depan.
Perhitungan ini dengan asumsi produksi 700.000-800.000 barrel per hari. Konsumsi minyak
Indonesia saat ini sekitar 1,5 juta barrel per hari.
13