Page 21 - MODUL AJAR RAHAYU PREMESTI 2
P. 21
Dengan asum si pertumbuhan konsumsi minyak 6 persen per tahun, pada 2025 kebutuhan
minyak menjadi 2,7 juta barrel per hari. Pertumbuhan konsumsi dipengaruhi pertumbuhan
ekonomi dan pertambahan populasi atau jumlah penduduk di Indonesia.
Energi terbarukan
Perihal energi baru terbarukan, Rinaldy berpendapat, pemerintah sudah memberikan
perhatian terhadap pengembangan energi baru terbarukan. Namun, belum padunya antar-
kementerian yang terlibat dalam pengembangan energi baru terbarukan menyebabkan
program tersebut tersendat.
"Misalnya, pengembangan panas bumi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral terganjal aturan larangan pengembangan di kawasan konservasi yang diatur
undang-undang di bawah Kementerian Kehutanan. Akibatnya, pengembangannya pun
terhambat," tutur Rinaldy.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional yang
dirumuskan DEN, peran energi baru terbarukan dalam bauran energi pada 2025 sedikitnya
sebesar 23 persen. Pada 2050, porsinya meningkat menjadi sedikitnya 31 persen.
"Tugas kami dari DEN adalah menciptakan sinergi antar-pemangku kepentingan. Tujuannya,
agar semua program pemerintah terkait pengembangan energi baru terbarukan menjadi
tercapai," ujar Rinaldy.
Secara terpisah, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi pada
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rida Mulyana mengatakan, prioritas
pemerintah untuk mengembangkan energi baru terbarukan adalah dari panas bumi, hidro,
dan bioenergi (biomassa). Alasannya, potensi di Indonesia besar.
Berdasarkan data DEN, potensi panas bumi di Indonesia 28.910 megawatt, potensi tenaga
hidro 75.000 megawatt, dan potensi biomassa 32.654 megawatt.
Alternatif
Kementerian Perindustrian menawarkan pemikiran alternatif pemenuhan kebutuhan energi
menggunakan torium sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Torium yang tersedia di
Indonesia dinilai dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan energi secara mandiri
dalam jangka panjang.
"Sumber daya torium ada di Bangka Belitung sebesar 170.000 ton," kata Direktur Jenderal
Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Harjanto.
Torium sebanyak itu diperkirakan cukup untuk mengoperasikan 170 pembangkit listrik
berdaya 1.000 megawatt selama 1.000 tahun.
14