Page 2 - Modul Kegiatan Belajar 5
P. 2

Fakultas Teknik
                                                                              Keselamatan & Kesehatan Lingkungan Kerja




                               3.  Mahasiswa  mampu  menyebutkan           faktor-faktor  yang  dapat

                                   menyebabkan penyakit kulit dengan benar
                               4.  Mahasiswa  mampu  mengidentifikasi  pelarut  yang  mudah  terbakar

                                   dengan tepat

                               5.  Mahasiswa  mampu  melakukan  evaluasi  penggunaan  pelarut  dengan
                                   benar

                               6.  Mahasiswa  mampu  melakukan  pengendalian  tehadap  penggunaan
                                   pelarut dengan tepat


                           D.  Uraian Materi
                               1.  Pelarut

                                        Pelarut  adalah  bahan  atau  material  yang  digunakan  untuk
                                  melarutkan bahan (material) lainnya. Pelarut digunakan untuk berbagai

                                  hal, dirumah tangga pelarut digunakan untuk cuci kering/dry cleaning,

                                  pembersih, dan pelarut tinta. Pelarut juga digunakan di laboratorium
                                  untuk  proses  ekstraksi.  Dibidang  pertanian,  pelarut  digunakan  untuk

                                  melarutkan  pestisida,  sedangkan  diberbagai  industri  seperti  industri
                                  tinta,  industri  cat,  industri  karet,  dan  industri  lainnya,  pelarut

                                  digunakan untuk zat pembersih serta reagen kimia. Penggunaan pelarut
                                  harus  menjadi  perhatian  karena  banyak  jenis  pelarut  yang  yang

                                  berpotensi  terhirup,  berkontak  dengan  kulit,  dan  dapat menimbulkan

                                  efek terhadap kesehatan.

                               2.  Klasifikasi Pelarut

                                        Pelarut dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu polar
                                  dan  nonpolar.  Umumnya  konstanta  dielektrik  dari  pelarut  sangat

                                  dipengaruhi  oleh  polaritasnya.  Pelarut  dengan  konstanta  dielektrik
                                  kurang  dari  15  biasanya  bersifat  nonpolar.  Pelarut  dapat

                                  diklasifikasikan menjadi dua sistem, yaitu :

                                  a.  Pelarut  berbasis  air/aqueosus,  yaitu  pelarut  yang  berisikan  asam,
                                      basa, detergen, dan lain-lain. Sistem aqueosus menyebabkan iritasi

                                      setelah paparan yang berulang kali. Juga terjadi dermatitis kontak,


                                                              68
   1   2   3   4   5   6   7