Page 6 - Modul Kegiatan Belajar 5
P. 6

Fakultas Teknik
                                                                              Keselamatan & Kesehatan Lingkungan Kerja




                                               Gejala dari keracunan akut akibat pelarut jenis ini pada

                                          umumnya  sama  dengan  pelarut  organik  lainnya,  yaitu  mual,
                                          muntah,  iritasi  paru-paru  bahkan  kematian  tergantung  pada

                                          besar dan lamanya paparan. Masuknya pelarut alifatik ke dalam

                                          sistem  pencernaan  dalam  jumlah  yang  besar  (1  mg/kg  berat
                                          badan) dapat menyebabkan keracunan sistemik. Terinhalasinya

                                          pelarut  kedalam  saluran  pernapasan  dapat  menyebabkan
                                          masalah  kesehatan  yang  cukup  serius  walaupun  dalam

                                          konsentrasi kecil. Hal ini disebabkan viskositas hidrokarbonnya

                                          yang  rendah  sehingga  mengakibatkan  persebaran  kerusakan
                                          paru-paru yang luas. Di dalam lingkungan kerja, efek utamanya

                                          adalah depresi susunan saraf pusat (SSP) dan dermatitis; tetapi
                                          pada  umumnya  secara  kimia  dan  biokimia  inert.  Sebagai

                                          pencemar  udara,  golongan  ini  paling  tidak  reaktif,  dan  tidak
                                          menyebabkan masalah besar.

                                      2)  Pelarut Hidrokarbon Alisiklik

                                               Pelarut  Hidrokarbon  alisiklik  memiliki  struktur  cincin
                                          dan  dapat  atau  tidak  dapat  berikatan  dengan  atom  hydrogen.

                                          Pelarut  organik  dari  golongan  alisiklik  contohnya  adalah
                                          sikloheksan dan terpentin. Sikloheksan mempunyai NAB 400

                                          ppm  pada  tekanan  104  mm.Hg  dan  temperatur  25oC,
                                          sedangkan turpentin memiliki NAB 100 ppm pada temperatur

                                          156-169o F. Hidrokarbon alisiklik adalah adalah alkena dengan

                                          kedua ujung yang berikatan, membentuk pola senyawa karbon
                                          berbentuk cincin.

                                               Secara  toksikologi,  pelarut  alisiklik  mempunyai  sifat

                                          anastetik  atau  depresan  SSP.  Pengalaman  di  Industri
                                          menyatakan  bahwa  tidak  ada  dampak  kronis  yang  terbentuk

                                          akibat waktu paparan yang panjang terhadap pelarut jenis ini.
                                          Alisiklik  yang  lebih  kecil  seperti  siklopropana  digunakan

                                          sebagai zat untuk anestesi bedah sedangkan alisiklik yang yang



                                                              72
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11