Page 10 - Modul Kegiatan Belajar 5
P. 10
Fakultas Teknik
Keselamatan & Kesehatan Lingkungan Kerja
pelapisan. Beberapa pelarut lebih reaktif dari yang lain dan
berkontribusi besar dalam pembentukan smog. Penggunaan pelarut
sedemikian sudah banyak dilarang di Los Angeles.
Beberapa pelarut yang dapat menjadi pencemar udara adalah:
1) Olefin hidrokarbon tidak jenuh dengan satu/lebih ikatan
rangkap yang lebih reaktif;
2) Reaktivitas pelarut akan menentukan terjadinya bahaya
kebakaran dan ledakan. Berikut ini urutan reaktivitas pelarut:
a. Aromatik (kecuali benzene)
b. Keton bercabang
c. Etilena terklorinasi
d. Keton normal
e. Paraffin bercabang, siklik, dan normal
f. Benzene, aseton, perkloroetilen, dan hidrokarbon
terklorinasi yang jenuh.
4. Penyakit Kulit Akibat Kerja
Penyakit kulit akibat kerja (PKAK) merupakan istilah umum
yang digunakan untuk kelainan pada kulit akibat paparan terhadap
iritan di lingkungan kerja. Efek yang tampak biasanya berupa
kemerahan saja sampai pada gatal, kulit melepuh, terbakar, dan tumor.
Berbagai faktor yang terdapat ditempat kerja dan dapat menyebabkan
PKAK dapat digolongkan kedalam empat golongan sebagai berikut:
1) Faktor biologi : bakteri, virus, jamur, dan parasite.
2) Faktor kimia : bahan yang bersifat iritan dan sensitizer.
3) Faktor fisika : radiasi, temperatur panas dan dingin.
4) Faktor mekanik : luka karena gesekan atau tusukan.
5. Pelarut Mudah Terbakar Serta Bahayanya
Identifikasi pelarut yang mudah terbakar dapat dilihat dari nilai
titik nyala/flash point/FP. FP adalah temperatur terendah dimana
terkumpul cukup banyak uap yang bercampur dengan udara menjadi
76