Page 89 - E-MODUL EFK_Neat
P. 89
E-Modul
Etika & Filsafat Komunikasi
proses (bagaimana) ekspresi disampaikan.
Selain itu, Deetz dan Stevenson (1986) menekankan
“adaptasi dari pesan dapat menghasilkan isi dan proses yang
berbeda ketika situasinya berbeda atau orang yang hadir juga
berbeda” (hal. 34). John Locke (1690) mengemukakan selalu ada
pilihan pertanyaan dalam setiap situasi komunikasi.
Locke dihadapkan pada prospek mengkomunikasikan pesan
absolut melalui proses yang tidak dapat diduga-duga. Ia juga
dihadapkan pada kenyataan bahwa tidak ada cara yang sangat
benar atau tepat dalam mengkomunikasikan idenya.
Bagi Locke, sifat alami komunikasi yang tidak dapat
diduga merupakan masalah mendasar. Sedangkan bagi praktisi
dan pelajar komunikasi, hal tersebut merupakan anugerah. Hal ini
juga menjadi dasar dalam menciptakan “keahlian komunikasi” yaitu
pilihan-pilihan terbaik dalam menyusun pesan berdasarkan situasi
dan orang tertentu. Aturan terpenting dalam melakukan
komunikasi yang efektif adalah: kenali audiens Anda sebelum
berbicara. Michael Goodman (1984) mencontohkan dalam
bukunya mengenai berkomunikasi yang efektif melalui menulis
bahwa penulis yang cakap seharusnya dapat menuangkan
informasi yang sama dalam berbagai cara.
Berkaitan dengan public speaking, Stephen Lucas (1995)
menjelaskan pentingnya mengenali audiens:
Pembicara yang baik adalah yang mengacu pada audiens.
Mereka mengetahui tujuan utama pembuatan pidato
bukanlah memperagakan pembelajaran seseorang,
mendemonstrasikan keunggulan seseorang, atau
mencurahkan isi hati; melainkan mengharapkan respon yang
antusias dari pendengar (hal.90).
77