Page 86 - E-MODUL EFK_Neat
P. 86

E-Modul
                 Etika & Filsafat Komunikasi



               hubungan  antara  ide  dengan  pengalaman  yang  diceritakannya,

               namun  hal  itu  belum tentu  bisa  dipahami  oleh  penerima  pesan.
               Sehingga berbicara saja tidak cukup, namun harus bisa mengubah

               kata-kata  itu  menjadi  simbol  suatu  ide  sehingga  pemikiran  si
               pengirim pesan bisa diterima oleh orang lain.

                       John Locke pun mengungkapkan selain kata-kata yang ingin

               disampaikan,  akan  lebih  baik  lagi  jika  si  pengirim  pesan  mampu
               mengubah yang dibicarakannya menjadi simbol dan tanda  untuk

               ide-ide  dalam  pikirannya,  sehingga  bisa  disampaikan  dan  orang
               lain    bisa  memahaminya.  Selain  itu  John  Locke  menyatakan,

               seseorang tidak bisa mengkomunikasikan ide-ide yang sederhana

               kepada pendengar karena ide yang sederhana hanya bisa  didapat
               lewat  penilaian  dalam  pikiran  terhadap  suatu  objek.  Jika  tidak

               didapat dengan cara itu, maka seluruh  kata-kata  yang  ada  di
               seluruh    dunia    yang    digunakan    untuk    menjelaskan    atau

               mendefinisikan,    tidak    akan    mewakili    ide    yang    ingin
               disampaikannya.    Karena    bahasa    yang  digunakan  dalam

               pembicaraan  dapat  menghasilkan  ide  yang  sederhana,  bukan

               hanya sekedar bunyi saja.
                       Contohnya  saat  kita  mencoba  menjelaskan  tentang  warna

               merah  atau  rasa  dari  buah  nanas,  dengan  mengatakan  bahwa
               warna merah itu warnanya buah apel dan rasanya nanas itu seperti

               rasa jeruk. Jadi kita bisa mengatakan ide sederhana itu seperti apa,
               tapi tidak bisa mengatakan  ide  sederhana  itu  apa.  Hal  yang

               sama  juga  terjadi  jika  seseorang  harus mengkomunikasikan ide

               yang komplek seperti “kemerdekaan”, “setan”, atau “Tuhan”.
                       Hal tersebut dijelaskan oleh John Locke, bahwa ketika suatu



                                                                                    74
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91