Page 39 - Flip Pdf - Materi Redoks
P. 39
2 SO3 (g) → 2 SO2 (g) + O2 (g)
Bilangan oksidasi S dalam SO3 adalah +6 sedangkan pada SO2 adalah +4. Karena
unsur S mengalami penurunan bilangan oksidasi, yaitu dari +6 menjadi +4, maka SO3
mengalami reaksi reduksi. Oksidatornya adalah SO3 dan zat hasil reduksi adalah SO2.
Contoh reaksi oksidasi :
4 FeO + O2 → 2 Fe2O3
Bilangan oksidasi Fe dalam FeO adalah +2, sedangkan dalam Fe2O3 adalah +3.
Karena unsur Fe mengalami kenaikan bilangan oksidasi, yaitu dari +2 menjadi +3, maka
FeO mengalami reaksi oksidasi. Reduktornya adalah FeO dan zat hasil oksidasi adalah
Fe2O3.
Jika suatu reaksi kimia mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus dalam
satu reaksi, maka reaksi tersebut disebut reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks.
Contoh:
a. Na2O + H2O → 2 NaOH (bukan reaksi redoks)
b. Fe2O3 + 3 CO → 2 Fe + 3 CO2 (reaksi redoks)
Pada reaksi a, bilangan oksidasi Na dalam Na2O sama dengan bilangan oksidasi
Na dalam NaOH yaitu +1. Begitu juga bilangan oksidasi untuk unsur H dan O dalam
H2O sama dengan bilangan oksidasinya dalam NaOH. Karena pada reaksi a tidak terjadi
perubahan bilangan oksidasi maka reaksi tersebut bukan termasuk reaksi redoks.
Sedangkan reaksi b termasuk reaksi redoks karena melibatkan perubahan bilangan
oksidasi. Bilangan oksidasi Fe dalam Fe2O3 adalah +3 menjadi 0 dalam produk Fe.
Karena terjadi penurunan biloks maka Fe mengalami reaksi reduksi. Bilangan oksidasi C
dalam CO adalah +2 menjadi +4 dalam CO2. Unsur C mengalami reaksi oksidasi karena
terjadi kenaikan bilangan oksidasi. Persamaan reaksi b merupakan reaksi redoks karena
reaksi reduksi dan oksidasi terjadi sekaligus dalam satu persamaan reaksi.
2. Penyetaraan Reaksi Redoks