Page 6 - Modul_IKO-1
P. 6

Sesuai Pasal 85 UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
                          Nasional (SKN), maka:
                          a.   Doping dilarang dalam semua kegiatan olahraga;
                          b.   Setiap   Induk   Organisasi   Cabang   Olahraga   dan/atau   Lembaga
                              Organisasi  Olahraga  Nasional  wajib  membuat  peraturan  doping  dan
                              disertai sanksi;
                          c.  Pengawasan  doping  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  dilakukan
                              oleh Pemerintah.

                          Ada 2 (dua) pengertian doping, yaitu:
                          a.   Adanya zat terlarang (menurut daftar WADA) di dalam tubuh seorang
                              atlet;
                          b.   Penggunaan,  upaya-upaya  yang  dilarang  WADA  oleh  seorang  atlet
                              untuk meningkatkan prestasinya.

                                Untuk  mencegah  pemakaian  doping,  harus  memberi  informasi
                          tentang makanan/minuman, suplemen,  vitamin kepada pelatih dan atlet,
                          membuat buku-buku panduan/buletin informasi tentang doping, atlet tidak
                          boleh  memakan  obat  sembarangan  tanpa  sepengetahuan  dokter.
                          Penggunaan  makanan/minuman  yang  dapat  meningkatkan  kemampuan
                          atlet  dengan  cara  yang  tidak  wajar,  merupakan  kecurangan  dan
                          pengkhianatan terhadap nilai-nilai luhur olahraga.

                                Pelatih  harus  memiliki  prinsip  untuk  menjauhkan  atletnya  dari
                          penyalahgunaan  doping,  penggunaan    narkotika             dan  obat-obatan
                          terlarang.   Prinsip   anti- doping   dan  narkoba   tersebut   harus   menjadi
                          jiwa    pelaku    olahraga,  sehingga  olahraga  bersih  dari  berbagai  akibat
                          negatif   bahan-bahan   tersebut.   Prinsip   ini   akan   mampu   membawa
                          olahraga   sebagai   solusi   kehidupan   bermasyarakat   sehingga   citra
                          olahraga akan semakin membaik dan meningkat.

                                Dalam  upaya  pencapaian  prestasi  olahraga  yang  maksimal,  masih
                          dijumpai  olahragawan  melakukan  tindakan  tidak  terpuji/tercela  dengan
                          mengkonsumsi penggunaan zat terlarang dan/atau menggunakan metode
                          terlarang untuk meningkatkan kinerja fisik dalam olahraga (doping). Hal ini
                          merupakan  penipuan  dan  membahayakan  kesehatan  atlet  yang
                          bersangkutan.  Masyarakat  olahraga  yang  selama  ini  menganut  prinsip-
                          prinsip  dasar  keolahragaan  yang  menjunjung  tinggi  nilai  sportivitas,
                          menjunjung  tinggi  nilai  moral  dan  kemanusiaan,  mengecam  keras
                          pemanfaatan doping dan penyalahgunaan narkoba oleh atlet.

                                Selain itu doping memiliki efek yang merusak atlet: kerusakan organ
                          tubuh dalam waktu panjang, ketergantungan yang sulit untuk diatasi, dan
                          menghancurkan masa depan kehidupan atlet secara keseluruhan.











                                                                                                    5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11