Page 14 - THE HEART KEEPER
P. 14

BUNGA


                               “Cita-cita  kamu  apa?”  Kalisa  berpikir  sejenak.  “Keliling  Bandung
                        naik angkot yang warnanya full pink!!!”

                               Kalisa  selalu membuat saya  terkagum-kagum dengan kecintaannya
                        terhadap  dunia.  Ia  selalu  meromantisasi  hidupnya  dengan  memuji  dan
                        bersyukur  tentang  segala  hal  yang  terlintas  di  pandangannya.  Kalisa
                        mengetahui nilai dirinya, Ia menyukai banyak hal: buku-buku yang terpajang
                        tinggi di kamarnya, piano yang dengan senang hati diberi sentuhan oleh jari-
                        jari  manisnya,  strawberry  shortcake  yang hadir  setelah  melalui  hari  yang
                        berat, bahkan bunga tulip berwarna merah muda untuk membentuk senyum
                        indahnya.  Saya  ingin  membuatnya  selalu  berpikir  bahwa  ia  pantas
                        mendapatkan segala hal yang ia sukai di dunia ini.

                               Ada banyak janji yang saya tanamkan dalam diri ini untuknya. Saya
                        ingin  membawanya  pergi  ke  kebun  strawberry  di  Lembang  agar  ia  bisa

                        dengan bebas  memetik buah kecintaannya  dengan  senyuman  yang  indah.
                        Saya ingin membawanya ke surga dunia berupa tempat buku-buku lama di
                        Palasari. Saya ingin mengajaknya berkeliling Bandung menggunakan angkot
                        yang berwarna merah muda di setiap sisinya. Saya ingin memberinya satu
                        batang tulip perhari. Saya ingin mengajaknya bermain music Bersama hanya
                        sekadar  untuk  menciptakan  melodi  penuh  cinta.  Dan  yang  paling  sava
                        impikan,  sava  ingin  membawanya  ke  konser  penyanyi  kesayangannya,
                        Bruno Major, berdua saja. Setelah mengenalnya, saya banyak melakukan hal-
                        hal baru yang dilakukan bukan untuknya. Tetapi karenanya untuk diri saya
                        sendiri.

                               Saya mulai mendengarkan lagu-lagu penanyi RnB soulful bernama
                        Bruno Major yang seringkali Kalisa sebut sebagai  “lagu ngantuk” karena
                        selain  liriknya  yang  meaningful  serta  suaranya  yang  indah.  Melody-nya
                        menenangkan  bak  pengantar  tidur  paling  manjur.  Saya  juga  mulai  aktif
                        mengambil gambar dari kamera digital, hal ini saya lakukan berkat Kalisa
                        yang  kehadirannya  secara  tidak  langsung  meminta  memori-memori
                        kebersamaan  kami  untuk  diabadikan  dalam  sebuah  foto.  Saya  mulai
                        mengambil  gitar  untuk  mempelajari  banyak  lagu  tentangnya  untuk
                        diudarakan. Saya pun mulai belajar untuk menikmati setiap waktu yang saya
                        keluarkan  ketika  membaca  buku,  hingga  pada  akhirnya  saya  siap  untuk
                        mengeluarkan  semua  tentang  diri  saya  ke  dalam  sebuah  buku  untuk
                        diceritakan  kepadanya.  Kehadiran  Kalisa  seakan-akan  menjadi  sebuah



                                                              11
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18