Page 4 - E-Book Jenis Rempah 1
P. 4
PENDAHULUAN
Rempah-rempah merupakan kekayaan budaya nasional sejak dahulu kala. Kehidupan
masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam rempah-rempah yang disediakan dari
alam ini. Rempah-rempah menjadi komoditas yang banyak tumbuh dan berkembang di
Indonesia. Rempah-rempah mempunyai sejarah perjalanan mempunyai sisi yang unik dan
berbeda dari rasa, aroma hingga sampai kegunaannya. Sejak abad 16 nusantara sudah menjadi
ajang pertikaian antara berbagai negara besar di Eropa khususnya antara Belanda, Inggris dan
Portugal, untuk memperebutkan sumber pala dan fuli terbaik di dunia saat itu, yaitu yang
berasal dari kepulauan Maluku, Ternate, Tidore dan pulau Banda. Ternyata Indonesia
merupakan lahan yang baik bagi berbagai jenis rempah penting didunia, hingga saat ini.
Rempah-rempah juga merupakan daya tarik Indonesia dari negara-negara Eropa dan negara
Eropa pertama yang tercatat masuk ke wilayah Indonesia untuk menemukan rempah-rempah
adalah negara Portugis. Ekspedisi Portugis untuk menemukan sumber rempah-rempah
melakukan perjalanan melalui Afrika, ke India dan Malaka, serta kemudian ke Indonesia. Pada
abad ke-15, negara Portugis masuk ke Pulau Jawa dan untuk memperkuat posisinya di Asia
Tenggara, Portugis mengadakan aliansi perdagangan dan kerja sama dengan kerajaan Sunda.
Dengan adanya rute perdagangan rempahrempah, secara tidak sengaja menciptakan perpaduan
unik dari keragaman cita rasa makanan tradisional hingga sekarang. Begitu pula masyarakat
Nanggewer Mekar, Bogor ini dengan memanfaatkan rempah-rempah. Masyarakat untuk
memudahkan dapat menanam rempah-rempah tersebut dengan menyesuaikan lahan. Kalau
lahan yang sempit/kecil dapat menggunakan tambahan pot di antaranya dengan menanam dari
jahe-jahean (Zingiberaceae), jerukjerukan (Rutaceae) untuk melengkapi masakan
tradisionalnya.
Indonesia merupakan salah satu negara yang menghasilkan rempah-rempah terbaik di
dunia, dan menjadi pengeksor rempah-rempah dunia. Beberapa rempah-rempah yang menjadi
komoditi ekspor utama yaitu biji pala, jahe, dan lada. Menurut Badan Pusat Statistik (2018),
pada tahun 2017 kontribusi komoditas rempah-rempah ekspor ini sebesar 25,20% terhadap
sektor pertanian. Tumbuhan rempah dan bumbu terdiri atas bermacam jenis. Tumbuhan
rempah dan bumbu dapat berupa herba, rimpang, terna, bahkan pohon. Rempah dan bumbu
erat penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari, terutama untuk kegiatan memasak. Rempah
sekilas terlihat sama dengan bumbu. Namun faktanya kedua hal ini sangat berbeda. Rempah
menurut (Hakim, 2015) berupa tumbuhan atau bagian tumbuhan yang bersifat aromatik dan
berfungsi sebagai pemberi cita rasa pada makanan. Tumbuhan rempah menurut (Yana et al.,
2018) berupa bagianbagian tertentu dari tumbuhan yang digunakan sebagai bumbu, penguat
cita rasa, pengharum, dan pengawet makanan yang penggunaannya terbatas. Rempah
seringkali dikenal sebagai bumbu kering. Contoh rempah yang sering kita temui antara lain:
bunga lawang (pekak), kapulaga, kemiri, merica, ketumbar, dan lain-lain. Pada zaman kuno,
rempah-rempah adalah simbol eksotisme, kekayaan, ketenaran, dan kesucian. Dalam berbagai
catatan kuno Mesir, Cina, Mesopotamia, India, Yunani, Roma, dan Jazirah Arab, rempah-
rempah pada awalnya hanya dilihat sebagai obat mujarab (obat), bukan sebagai bumbu
makanan (Rahman, 2019).