Page 6 - C:\Users\ASUS\Documents\Flip PDF Professional\MODUL_AJAR_KURIKULUM_MERDEKA_2023_i[1] (1)\
P. 6

B.  Persamaan termokimia
            Persamaan  termokimia  merupakan  persamaan  reaksi  kimia  yang  mencantumkan  nilai
        perubahan entalpi reaksinya (∆H Reaksi). Suatu persamaan termokimia terdiri dari beberapa
        komponen yaitu:

              Persamaan reaksi kimia

              ∆H Reaksi
              Fasa yang terlibat dalam setiap senyawa. Padatan (s), gas (g), liquid (l),aquos (aq).

               Contoh persamaan reaksi :

                                     H 2 (g)  + Cl 2(g)  → 2HCl         ∆H = -180 kj
                                                             (g)


                                      Pesamaan reaksi kimia   ∆H reaksi




            C.  Hukum Pertama Termodinamika
               Energi adalah kapasitas untuk melakukan kerja (w) atau menghasilkan panas (kalor =
        q). Perpindahan energi antara sistem dan lingkungan terjadi dalam bentuk kerja atau dalam

        bentuk kalor. Energi yang dipindahkan dan mempengaruhi jumlah total energi sistem disebut
        energi dalam (U). Perubahan energi dalam sistem dituliskan melalui persamaan:

                                                      ∆U = q + w

               Hukum  pertama  termodinamika  menyatakan  hubungan  energi  sistem  dengan
        lingkungannya  jika  terjadi  peristiwa.  Jika  sistem  kemasukan  energi,  berarti  lingkungan
        kehilangan  energi,  dan  sebaliknya,  jika  lingkungan  kemasukan  energi  maka  sistem
        kehilangan energi dengan jumlah yang sama, rumusan hukum pertama termodinamika, dan

        dapat dinyatakan dengan kata-kata ini:

        Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dabentuk ke bentuk
        yang lain.

                                           Tabel perbedaan kalor dan kerja


                                        Kalor                              Kerja
                           Bernilai positif (+)saat           Bernilai positif (+) saat
                           sistem menyerap kalor              sistem dikenai kerja
                           Bernilai negatif (-) saat          Bernilai negatif (-) saat
                           sistem melepas kalor               sistem melakukan kerja


        Contoh:

        Sepotong  logam  magnesium  direaksikan  dengan  asam  klorida  encer  pada  system  terbuka

        dengan reaksi:
                                                            5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11