Page 280 - Bahasa_Indonesia_BS_KLS_X_Rev
P. 280
F. Menyajikan Pembacaan Puisi dengan Ekspresif dan Kreatif
Berbicara, Berdiskusi, dan Mempresentasikan
Mengungkapkan kepedulian secara kreatif dalam bentuk pembacaan puisi
melalui penghayatan, ekspresi, gestur, suara, dan metode yang sesuai
Kegiatan 1
Membaca puisi untuk diri sendiri tentu berbeda dengan membacakan
puisi untuk orang lain. Membaca puisi untuk diri sendiri dapat dilakukan
dengan cara membaca hening dalam hati. Cara membaca ini bertujuan
untuk memahami dan mengkaji puisi lebih dalam. Adapun membacakan
puisi untuk orang lain merupakan upaya menyampaikan makna dan
perasaan yang terkandung dalam puisi. Oleh karena itu, pembacaan
puisi harus terlebih dahulu memperhatikan makna dan maksud puisi
yang sebenarnya.
Pemahaman dan penghayatan terhadap makna puisi akan memengaruhi
bagaimana kalian menampilkan ekspresi wajah, sikap, dan gerak tubuh.
Setelah mampu memahami dan menghayati makna puisi, kalian dapat
menentukan metode dan teknik pembacaan yang sesuai. Metode dan teknik
pembacaan puisi mencakup pengaturan ekspresi/mimik wajah, gerak tubuh
(gestur), dan aspek suara (jeda, lafal, intonasi, dan tekanan). Berikut beberapa
hal yang harus kalian perhatikan dalam pembacaan puisi.
1. Ekspresi/mimik wajah
Ekspresi atau mimik wajah merupakan bentuk dan pengaturan tampilan wajah
sesuai isi dan nada puisi yang dibacakan. Ekspresi wajah yang ditampilkan saat
membacakan puisi tentu harus sesuai dengan makna yang terkandung dalam
puisi tersebut. Contohnya, puisi yang bermakna sedih tentu harus diwujudkan
dengan ekspresi wajah yang tampak sedih.
264 Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X (Edisi Revisi)