Page 285 - Bahasa_Indonesia_BS_KLS_X_Rev
P. 285
Kegiatan 2
Pada dasarnya, tidak ada batasan gaya atau cara membacakan puisi.
Gaya atau cara pembacaan puisi bergantung pada penafsiran makna
dan pilihan masing-masing. Namun, perlu kalian ketahui, ada beberapa
gaya yang sering ditampilkan dalam pembacaan puisi. Apa saja? Simak
penjelasannya di bawah ini.
1. Pembacaan tekstual
Cara pembacaan ini memiliki ciri membawa teks puisi di tangan. Pembaca
sesekali masih melihat teks puisi secara langsung. Cara pembacaan puisi ini
dapat divariasikan dengan berbagai gaya atau gerak tubuh, misalnya dengan
berdiri, duduk, bergerak-gerak, dan sebagainya.
Adapun langkah-langkah pembacaan puisi secara tekstual adalah sebagai
berikut.
a. Berdirilah dengan tenang dan percaya diri di tempat pembacaan puisi
yang sudah disediakan.
b. Hadapkan tubuh ke penonton. Selanjutnya, arahkan pandangan ke
sekeliling. Bila perlu, berikanlah salam kepada hadirin dengan hormat.
c. Bacalah terlebih dahulu judul dan nama penulisnya dengan suara dan
nada yang jelas dan tepat.
d. Berhentilah beberapa saat untuk mengatur napas. Mulailah pembacaan
puisi itu baris demi baris dan bait demi bait.
e. Selama pembacaan puisi, fokuskan perhatian kepada puisi itu sendiri dan
tidak perlu memedulikan hiruk-pikuk suara atau bunyi lain dari penonton.
f. Ketika pembacaan puisi selesai, berhentilah beberapa saat. Tetap bersikap
tenang, hembuskan napas perlahan, lalu lakukan gerakan menghormat
kepada penonton.
g. Setelah itu, tinggalkan tempat pembacaan puisi dengan sikap yang tenang
dan wajar serta tidak perlu tergesa-gesa.
Bab VI | Berkarya dan Berekspresi Melalui Puisi 269