Page 99 - SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
P. 99
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
akan tumbuh berkembang dengan baik. Di mana ilmu pengetahuan berkembang
baik di situ pulalah puncak peradaban manusia akan terbentuk. Lalu,
hukum sejarah mengajarkan: mereka yang berada di puncak mengendalikan
permainan zaman. Yang lain akan menjadi pemain pendamping, pemain
pembantu, penonton, atau malah jadi objek permainan.
B. Iqra’: Fondasi Renaisans Peradaban Islam
Setelah mengalami kemandekan dan kemudian terhinakan dalam
penjajahan berkepanjangan, umat Islam mulai mengumpul semangat
yang tercecer dan merancang langkah untuk bangkit kembali. Genderang
pembaruan ditabuh secara simultan, menggelora ke seluruh penjuru Dunia
Islam. Semua sadar bahwa tak ada jalan mudah; akan tetapi jalur terjal
pembaruan adalah satu-satunya jalan. Banyak pemikir berpandangan
bahwa pembaruan ini mestilah dimulai di sektor pendidikan, bukan di tempat
lain. Maka berbagai upaya sudah dan sedang dilakukan demi memperbaiki
kualitas pendidikan Islam. Berbagai aspek pendidikan Islam mulai berbenah.
Sejumlah pencapaian pun telah dapat ditunjukkan dan (mungkin juga)
dibanggakan. Akan tetapi perjuangan untuk kembali menjadi umat terbaik
pemilik peradaban tertinggi, bukanlah perjalanan berdurasi tahun, dekade,
atau dasawarsa. Sejarah peradaban adalah permainan skala raksasa
yang harus dihitung dalam satuan abad. Karenanya mutlak dibutuhkan
visi-misi yang jelas serta dilandasi oleh komitmen baja untuk mengejarnya.
Jelas sekali, visi kesejarahan itu adalah khayra ummat (umat terbaik),
misi untuk mencapainya adalah amar ma’ruf-nahyi munkar (mendukung
yang baik mencegah yang buruk), serta strategi besarnya terangkum
dalam Iqra’ (ilmu pengetahuan dan pendidikan).
Generasi kontemporer umat Islam bertanggung jawab penuh meng-
hidupkan visi, menjalankan misi, dan menerapkan strategi tersebut. Tingkat
keseriusan yang dibutuhkan tak kurang dari tingkat ijtihad, yakni menggunakan
energi tertinggi dan mencurahkan kemampuan terbaik yang dimiliki.
Sebab, merekalah yang sekarang ini sedang mengisi panggung sejarah.
Sejarah emas kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam klasik
jelas merupakan sumber pelajaran (‘ibrah) tak ternilai. Generasi zaman
ini berhutang semangat kepada pendahulunya. Hutang sejarah tersebut
145