Page 21 - E-MODUL PABRIK GULA KEDAWUNG "SALAH SATU BUKTI KEJAYAAN GULA DI PASURUAN"
P. 21
Pusat penelitian perkebunan gula di Indonesia pertama kali didirikan pada
tahun 1885 dengan nama Het Proefstation Midden Java yang didirikan di
Semarang, Jawa Tengah. Tahun 1886 menyusul didirikannya Proefstation Voor
Suikerriet in West Java yang bertempat di Kagok. Lalu Pada tahun 1893
Proefstation Midden Java Ditutup oleh pemerintah Hindia Belanda karena
kurangnya penemuan yang bersifat menguntungkan dari instansi tersebut. Tujuh
tahun kemudian, giliran Proefstation Voor Suikerriet In West Java yang
dipindahkan ke Pekalongan, kemudian Semarang. Dari kedua kejadian tersebut
akhirnya memunculkan ide untuk menyatukan kedua instansi antara Proefstation
di Semarang dan di Pasuruan. Kedua instansi tersebut secara fisik dan organisasi
berhasil disatukan pada 1 Januari 1907 menjadi Het Proefstation Voor De Java
Suikerindustrie, dan dipilih Pasuruan atau wilayah oosthoek karena lebih cocok
untuk membudidayakan perkebunan tebu.
Gambar 10. Tanaman Tebu Yang Terjangkit Hama Sereh
Sumber: silviagalikano.com
Sekitar awal 1880-an industri gula di Tanah Jawa sempat geger. Pertama
produksi gula dunia melebihi tingkat konsumsinya, artinya akan ada pembatasan
produksi. Sementara yang kedua, daya saing rendah karena kualitas gula tebu
Jawa masih di bawah standar dan diperparah dengan mewabahnya hama sereh
(Androgon schoenathur). Ketika itu penyakit sereh membuat tanaman tebu tak
punya batang. Setelah lima tahun POJ di Pasuruan berkiprah, banyak penelitian
yang melaporkan secara deskriptif hama-hama tebu yang menjangkit di Jawa. Dr.
JH. Akker, direktur lembaga tersebut (1892-1897) mulai melakukan program
penyilangan. Varietas perdana yang diharapkan tahan terhadap hama sereh
dilahirkan dengan kode POJ 100. Setelah empat puluh tahun dalam cengkraman
wabah sereh, akhirnya, POJ Pasuruan berhasil menemukan klon tebu baru berkode
POJ 2878 pada 1921. Ini merupakan sebuah kesuksesan besar untuk industri gula
di Jawa dan negara-negara penghasil gula di dunia.
18