Page 17 - E-MODUL PABRIK GULA KEDAWUNG "SALAH SATU BUKTI KEJAYAAN GULA DI PASURUAN"
P. 17

Trem di Pasuruan




























                                        Gambar 7. Jalur Trem Pertama Pasuruan
                                          Sumber: goodnewsfromindonesia.id

              Berbicara mengenai pabrik gula pasti tidak luput dengan alat transportasi
        yang digunakan untuk mengangkut tebu dan hasil produksi dari pabrik gula. Pada

        akhir abad ke 19 sistem transportasi yang bersifat massal semakin dirasakan oleh
        para  pengusaha  swasta  sebagai  kebutuhan  yang  mendesak  (Basundoro,

        2007:21).  Penerapan  undang-undang  Agraria  pada  tahun  1880  membawa

        perubahan besar dalam perkembangan industri selanjutnya. Pada masa itu usaha
        perkebunan  mengalami  kesuksesan  akibat  dibukanya  investor  asing,  sehingga
        banyak  perusahaan  dan  perkebunan  milik  perusahaan  swasta  yang  mulai

        menguasai kegiatan perekonomian di Hindia Belanda (Bremen, 1997:26). Pesatnya

        perekonomian  di  Hindia  Belanda  pada  akhir  abad  ke-19  tidak  dapat  ditekan,
        begitu  juga  dengan  meningkatnya  jumlah  produksi  yang  dihasilkan.  Sementara

        itu, proses pengangkutan dan pendistribusian hasil industri masih menggunakan
        alat yang sangat sederhana dan tidak dapat mengimbangi perkembangan yang

        ada.  Pada  tahun  1895  didirikan  perusahaan  trem  uap  di  Pasuruan,  Pasoeroean
        Stoomtram Maastschappij (PsSM), untuk membangun dan mengoperasikan trem

        di Pasuruan.
               Perkembangan trem di Pasuruan membawa pengaruh pada perkembangan

        ekonomi  yang  ada.  Mulai  banyak  stasiun-stasiun  berdiri  sebagai  tempat
        pemberhentian  trem  dan  memunculkan  para  pedagang  yang  berkeliaran  di

        sekitar stasiun. Selain itu, dengan adanya stasiun tersebut kemudian mulai berdiri
        pasar  di  sekitar  stasiun  seperti  pasar  warungdowo,  pasar  winongan,  dan

        sebagainya.  Hal  ini  semakin  menunjang  perekonomian  masyarakat  Pasuruan.
        Mata pencaharian mereka tidak lagi hanya sebatas sebagai petani tetapi mulai

        banyak yang berprofesi sebagai pedagang.




                                                                                                                   14
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22