Page 13 - E-MODUL PABRIK GULA KEDAWUNG "SALAH SATU BUKTI KEJAYAAN GULA DI PASURUAN"
P. 13
Kejayaan Kedawung Dimasa Lebret
Pasca pengolahan yang dilakukan oleh keluarga Theodorus Hermanus Hasselaar
Pabrik Gula Kedawung kemudian diserahkan kepada saudara perempuan yang
bernama antoinetta wilhelmina hasselaar. Antoinetta Wilhelmina Hasselaar yang juga
akrab dengan panggilan Mintje ini kemudian menikah dengan seorang pemuda yang
berasal dari Dordrecht, Belanda pada tahun 1843, gerrit lebret namanya. Gerrit Lebret
sendiri merupakan orang belanda yang datang ke hindia belanda untuk bekerja pada
pemerintah kolonial Belanda. Pada tahun 1842, saat usianya menginjak 20 tahun, ia
tiba di hindia belanda dan ditugaskan untuk menjadi administrator (pengelola) Pabrik
Gula Kedawung. Dialah yang kemudian bersama sang istri mengelola pabrik gula
kedawung hingga meraih kesuksesan pada masanya. Hingga pada tahun 1853 lebret
menjadi pemilik pabrik gula kedawung. Ditangannyalah pabrik gula kedawung tumbuh
dengan pesat dan telah menggunakan teknologi tercanggih kala itu.
Gambar 3. Kondisi mesin di pabrik gula kedawung
sumber: nationaal archief
Pabrik Gula Kedawung merupakan pabrik yang paling lengkap di masanya. Bisa
juga dibilang tercanggih saat itu. Hal ini ditunjukkan dari artefak mesin yang berada
disana dan bekas-bekas kereta api yang pernah beroperasi. Dokumen yang ditulis J.H.
Lebret juga menuliskan beberapa kondisi dan hasil produksi dari Pabrik Gula
Kedawung. Dalam arsip keluarga tersebut juga tertulis bahwa tanah pabrik gula di
Kedawung ini adalah milik Gerrit Lebret yang bekerja menggunakan mesin uap dan
vakum. Para pekerjanya diambil dari masyarakat sekitar lokasi pabrik. Terdapat 1447
pria, serta didukung tenaga 894 sapi dan 46 kuda. Angka-angka yang dilaporkan
menunjukkan bahwa produksi pada tahun 1864, bahan lebih signifikan dan berjumlah
19.278 pikul atau 95 pikul per konstruksi.
10