Page 20 - hadiahuntukliaa
P. 20

“Hati-hati di jalan ya, kalau sudah sampai kabarin.”

               “Iya,  hatinya  masih  di  sini  kok,  belum  ke  jalan,”

               jawabku  sambil  menstarter  motor  yang  mogok

               karena kehujanan.

               “Ih, bukan gitu, kak!” balasnya sambil cemberut.


               “Iya-iya, paham kok.”

               Kalimat "hati-hati di jalan" sebenarnya sudah sering

               kudengar. Tapi kali ini, rasanya berbeda. Mungkin

               karena ada tambahan "kalau sudah sampai kabarin"
               yang mengekor di belakangnya. Rasanya, dia benar-

               benar  peduli  akan  keselamatanku.  Bukan  seperti
               plang di pinggir jalan yang sering kubaca: "Hati-hati

               di jalan, semoga selamat sampai tujuan." Kata-kata
               itu  terasa  hambar.  Tapi  kalimat  darinya  kali  ini,

               entah     kenapa,    menyentuh.      Atau    mungkin,
               sesederhana  karena  kalimat  itu  keluar  dari

               mulutnya.


               Entahlah.

               Namanya Heyla Alia Aqila. Aku memanggilnya Lia.

               Menurutku, nama itu bagus, sederhana, dan entah
                                          16
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25