Page 21 - hadiahuntukliaa
P. 21

kenapa mengingatkanku pada novel karya Pidi Baiq,

               Dilan. Kami baru saling kenal sebulan yang lalu. Dan
               pada sore kali ini, di depan Pagar rumah lia dekat

               abang-abang  martabak  bolu  yang  sedang  mengisi
               ulang  botol  kecapnya,  kalimat  "hati-hati  di  jalan"

               darinya  mampu  membuatku  senyum-senyum
               sampai rumah.





               Semua  bermula  dari  latihan  LDK  Pramuka.  Aku,
               mahasiswa semester empat, diminta oleh guru SMA-

               ku  dulu  untuk  membantu  mendampingi  kegiatan
               ini.  Di  hari  pertama,  matahari  bersinar  cerah

               menaungi  tenda-tenda  kami.  Tak  ada  tanda-tanda
               akan turun hujan. Tapi, di hari terakhir, hujan deras

               mengguyur  tanpa  ampun.  Malam  itu,  rasa  dingin
               menusuk kami. Sialnya, kami tak punya cara untuk

               melawan balik.




               “Hujan  ini  pasti  turun  gara-gara  ada  peserta  yang

               nggak mandi dari semalam,” candaku. “Nggak apa-


                                          17
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26