Page 18 - Fixed_Laporan Observasi Konservasi_Kamojang_Neat
P. 18
BAB III
SOLUSI TERHADAP PERMASALAHAN YANG DITEMUKAN
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya terkait
permasalahan yang ditemukan pada pusat konservasi elang di Kamojang bahwa terjadi
kesukaran reproduksi pada burung elang dimana biasanya elang hanya dapat bertelur selama
2 tahun sekali sebanyak 2 sampai 3 telur saja dan dengan jumlah yang sedikit tersebut tidak
semua telur yang dihasilkan akan menetas. Maka dari itu populasi elang jawa yang sekarang
status konservasinya sudah di tahap Critically Endangered semakin terancam, ditambah
dengan berkurangnya habitat, ancaman bencana alam dan peristiwa kerusakan alam lainnya
akan semakin meningkatkan resiko kepunahan pada elang jawa.
Maka setelah mencari dan mengkaji literatur terkait hal tersebut, kami menawarkan
beberapa solusi untuk permasalahan yang ditemukan, salah satunya yaitu dengan melakukan
pemantauan dan pemeliharaan ekologi elang jawa dimana menurut (Iwan Ridwan)
berdasarkan hasil penelitiannya menyebutkan bahwa elang biasanya menggunakan pohon
Castanopsis argentea untuk bersarang, pohon yang dipilih biasanya pohon emergen yang
mecuat dan mempunyai pandangan terbuka kearah lembah sehingga pasangan elang mudah
untuk berburu dan mengawasi mangsanya. Pemeliharaan daerah lembah menjadi sangat
penting untuk menjaga habitat elang agar pasangan elang dapat melakukan reproduksi
dengan sebagaimana mestinya.
Selain itu kita juga dapat melakukan pengembangan pendekatan manajemen
kolaborasi dari berbagai stakeholder sebagai upaya pengelolaan dan pelestaria elang jawa
(Kuswandono, 2010) beberapa cara yang dapat kita lakukan diantanya:
1. Program perlindungan sarang dan pohon sarang, pemantauan keberhasilan berbiak
dan pengembangan program wisata alam berbasis Elang Jawa.
2. Program pembinaan habitat berupa restorasi dan rehabilitasi lahan dan hutan.
3. Program pendidikan lingkungan untuk meningkatkan penyadartahuan dan partisipasi
masyarakat dalam berbagai upaya pelestarian.
4. Perlindungan jenis dari perburuan, perdagangan dan pemeliharaan secara ilegal,
penegakkan hukum serta penanganan jenis Elang Jawa yang berada di luar habitatnya
berdasarkan prosedur yang benar.
5. Mekanisme insentif untuk merangsang partisipasi aktif dan meningkatkan kinerja dari
semua stakeholder.
6. Melakukan pelepasliaran kembali elang jawa yang telah direhabilitasi.
18