Page 14 - Fixed_Laporan Observasi Konservasi_Kamojang_Neat
P. 14
terang. Habitat terbaik bagi elang bondol meliputi daerah tepi laut yang
berlumpur, seperti hutan mangrove, muara sungai, dan pesisir pantai. Biasanya,
saat berburu, elang bondol akan menangkap mangsanya di atas permukaan air
dengan cakarnya, tidak menyelam ke dalam air (Kamal et al., 2016).
Menurut IUCN (The International Union for Conservation of Nature),
elang bondol termasuk ke dalam daftar yang memiliki status konservasi resiko
rendah (Least Concern), menurut CITES (The Convention on International Trade
in Endangered Species) termasuk ke dalam Appendix II, serta dalam peraturan di
Indonesia termasuk ke dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.23/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa
Yang Dilindungi.
Berikut merupakan taksonomi elang bondol (Haliastur indus) menurut
AnimalDiversity:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Falconiformes
Family : Accipitridae
Genus : Haliastur
Species : Haliastur indus
c). Sikep-madu Asia (Pernis ptilorhynchus)
Sikep-madu Asia memiliki ukuran yang berkisar antara 50 – 60 cm. Ciri
khas pada burung ini diantaranya memiliki rentang sayap yang cenderung
mendatar, kepala yang relative kecil, leher agak panjang, serta ekor yang
cenderung berpola (Putri et al., 2021).
Menurut IUCN (The International Union for Conservation of Nature),
sikep-madu Asia termasuk ke dalam daftar yang memiliki status konservasi resiko
rendah (Least Concern), menurut CITES (The Convention on International Trade
in Endangered Species) termasuk ke dalam Appendix II, serta dalam peraturan di
Indonesia termasuk ke dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
14