Page 12 - Fixed_Laporan Observasi Konservasi_Kamojang_Neat
P. 12
Elang Jawa termasuk burung berukuran sedang hingga besar, dengan panjang
tubuh sekitar 56 hingga 61 cm dan rentang sayap sekitar 100 cm. Ciri khas dari Elang
Jawa terletak pada bagian kepala yang memiliki jambul berupa 2 – 4 bulu dengan
panjang mencapai 12 cm. jambul pada burung ini memiliki warna hitam dengan
ujuang yang berwarna putih, memberikan karakteristik yang unik pada spesies elang
Jawa (Moa et al., 2023).
Elang Jawa biasanya ditemukan di habitat hutan pengunungan pada ketinggian
antara 500 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut. Habitat ini memiliki ciri-ciri
berupa hutan dengan kanopi yang rapat dan berlereng sedang, seringkali dilintasi oleh
aliran sungai. Elang Jawa memanfaatkan lingkungan tersebut untuk mencari makan
dan membuat sarang (Luthfi et al., 2020).
Menurut GBIF taksonomi dari Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Accipitriformes
Family : Accipitridae
Genus : Nisaetus
Species : Nisaetus bartelsi
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.23/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang
Dilindungi disebutkan bahwa satwa Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) merupakan salah
satu spesies yang dilindungi oleh Undang-Undang.
Berdasarkan data yang diambil dari (BirdLife International, 2023) spesies
elang Jawa (Nisaetus bartelsi) termasuk ke dalam kategori Endangered (EN) atau Red
list categories dengan kriteria C2a(i) dimana dalam kategori merah merupakan
populasi predator yang sangat kecil. Dengan ukuran populasi sekitar 300 – 500
individu dewasa dan luas penyebarannya 126.000 km2, serta burung elang Jawa
merupakan satwa endemik Indonesia. Sedangkan, pada CITES elang Jawa termasuk
ke dalam golongan Appendix I (Luthfi et al., 2020).
12