Page 11 - Fixed_Laporan Observasi Konservasi_Kamojang_Neat
P. 11
Kecamatan Samarang yang merupakan letak Konservasi Elang Kamojang memiliki
luas wilayah sebesar 5.971 Hektar. Sedangkan Kawasan Konservasi Elang yang
terletak di Blok Citepus Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Kamojang, memiliki
luas lokasi sekitar 12 Hektar yang telah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai,
yaitu terdapat kandang display, kandang observasi, kandang karantina, kandang
rehabilitasi, dan lainnya. Hal ini juga merujuk pada Minimun Standard for Wildlife
Rehabilitation and Standard for Bird of Prey Sanctuary.
3. Hidrologi
Terdapat area penyangga karena letak tempat konservasi elang Jawa di
Kamojang itu berada di daerah lembah sehingga terdapat daerah tangkapan air dan
pengontrol air untuk ke bawah. Terdapat Cathment area.
4. Situasi Sekitar Lokasi
Masyarakat sudah paham mengenai Elang yang notabenya elang itu dilindungi
dan merka mendukung konservasi untuk elang Jawa. Biasanya ada kerja sama dengan
organisasi-organisasi kampus dan mapala biasanya terdapat acara semacam edukasi
dan sekolah-sekolah.
B. Kondisi Ekologi
1. Spesies yang Dikaji
Spesies yang dikaji pada laporan ini yaitu spesies burung, tepatnya Elang
Jawa. Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) merupakan salah satu burung pemangsa yang
hanya tersebar di Pulau Jawa dengan kondisi populasi yang menkhawatrikan dan
tergolong ke dalam satwa yang terancam punah. Populasi Elang Jawa liar saat ini
mengalami penurunan karena habitat yang terpecah-pecah, gangguan dari manusia,
dan perdagangan illegal. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah konservasi
seperti melaksanakan program penyelamatan, rehabilitasi, dan pelepasliaran guna
menjaga keberlangsungan hidup Elang Jawa (Ilmi et al., 2022).
Dalam ekosistem, elang Jawa memiliki peran yang penting sebagai pemangsa
tingkat puncak sehingga menjadikan elang Jawa sebagai pengendali ekosistem dalam
rantai makanan (Ningtyas et al., 2022). Jadi, jika keberadaan atau populasi elang Jawa
terganggu, maka akan berpengaruh terhadap jaring-jaring makanan dan rantai
makanan yang ada dalam ekosistem tersebut (Azmi et al., dalam (Ningtyas et al.,
2022).
11