Page 50 - Modul Ajar IPS 8 Genap
P. 50
Selain ancaman yang berasal dari luar, bangsa Indonesia
menghadapi gangguan keamanan yang berasal dari dalam. Salah
satunya yaitu pemberontakan PKI Madiun tahun 1948. Kondisi politik
dan keamananan yang belum stabil, ditambah dengan kondisi sumber
daya manusia yang masih rendah, mengakibatkan lambatnya
perkembangan perekonomian Indonesia pada saat itu.
Ketidakstabilan kondisi politik menyebabkan Indonesia mengalami
hiperinflasi. Hiperinflasi terjadi karena mata uang Jepang beredar
sangat banyak, sedangkan Indonesia belum memiliki mata uang sendiri
sebagai pengganti. Selain inflasi, kas negara pun kosong, pajak dan bea
masuk sangat kecil. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah
mengambil kebijakan berlakunya mata uang De Javasche Bank, mata
uang pemerintah Hindia Belanda dan mata uang pendudukan Jepang.
Belanda melakukan blokade ekonomi yang menutup akses ekspor impor
Indonesia pada tahun 1945. Produk buatan Indonesia tidak dapat dikirim
keluar negeri dan barang-barang kebutuhan yang tidak dapat diproduksi
dalam negeri tidak dapat terpenuhi. Belanda melakukan blokade ekonomi
dengan tujuan meruntuhkan perekonomian Indonesia. Kondisi tersebut
semakin memperparah keadaan perekonomian Indonesia. Berbagai upaya
dilakukan untuk menguatkan dan meningkatkan perekonomian negara.
Upaya yang dilakukan pemerintahan Indonesia pada awal
kemerdekaan untuk memperbaiki perekonomian diantaranya adalah:
■ Melaksanakan Program Pinjaman Nasional
Program pinjaman nasional dilaksanakan oleh Menteri Keuangan Ir.
Surachman dengan persetujuan dari Badan Pekerja Komite Nasional
Indonesia Pusat (BP-KNIP). Pinjaman yang direncanakan sebanyak 1
miliar rupiah dan dibagi atas dua tahap. Pinjaman akan dibayar kembali
selambat- lambatnya dalam tempo 40 tahun. Kesuksesan program
pinjaman nasional tahap pertama dikarenakan dukungan penuh dari
rakyat.

