Page 23 - monitoring Isu 14-20 februari 2022
P. 23
Isu
Isu
Isu
#4
#4
Belanja Kemenhan #4
Jadi Sorotan
Kronologis
(10/2) Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah
menjelaskan bahwa skema kontrak Indonesia dengan Prancis
menggunakan skema pendamping rupiah murni 7,5% dari harga kontrak
yang telah disepakati. Ia menyebut, pendamping rupiah murni ini lebih
rendah resikonya karena kita tidak ada resiko tekanan valas, apalagi di
tengah situasi ekonomi dunia yang tidak menentu seperti saat ini. Selain
itu, Prancis menjanjikan transfer teknologi, serta kerjasama jangka
panjang dengan melibatkan komponen bahan baku berupa kandungan
dalam negeri hingga 20%. Apalagi jet tempur Rafale meskipun secara
harga lebih mahal ketimbang Sukhoi SU 35, tetapi teknologi yang
ditawarkan Rafale lebih baik. Salah satunya dengan sistem radar yang
mengungguli Sukhoi SU 35. Said menyebut, jet tempur Rafale yang
Indonesia beli adalah jet tempur generasi 4,5 dengan tipe tertinggi yang
telah dilengkapi dengan sensor yang mampu melacak target di darat,
udara dan air sekaligus.
(10/2) Pengamat Ekonomi Indigo Network Ajib Hamdani
menyatakan, pemenuhan alutsista menjadi keniscayaan yang menjadi
salah satu prioritas belanja negara. Dengan proyeksi belanja negara
secara keseluruhan lebih dari Rp 2.700 triliun pada tahun 2022 ini, alokasi
untuk pertahanan sebesar Rp 134 triliun adalah angka yang cukup
accepted (diterima). Untuk selanjutnya, menurutnya memang harus
diprioritaskan, yang bisa dibuat program dengan pola multiyears,
sehingga pembebanan dalam APBN bisa proporsional dan sesuai asas
prioritas. Ajib menilai, dalam pembelian 6 jet tempur Rafale seyogyanya
dibuat dalam pola pembiayaan atas beberapa tahun ke depan, sehingga
prioritas lain untuk alokasi pertahanan, tetap bisa berjalan dengan baik.
(11/2) Pengamat militer dari Peneliti Lembaga Studi Pertahanan
dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi) Beni Sukadis menilai itu
langkah yang tepat untuk meningkatkan kapasitas pertahanan