Page 124 - THAGA 2024
P. 124

itu  ke  kamu,  Al.  Jahat  sekali  mereka.”  Terdengar  dengusan
           keras dari gadis di seberang sana.
               “Sabar,  Ka.  Kamu  harus  inget  apa  kata  Gus  Samsudin
           pendiri Padepokan Nur Dzat Sejati yang lucu itu, jangan sampai
           ketika ada yang tidak baik terhadap kita, lalu menjadikan diri
           kita tidak baik. Kita harus tetep baik, walaupun kita diperlakukan
           tidak baik,” ucapnya dengan nada diseret-seret. “Anggep saja
           kamu  sedang  beli  kendaraan  Roll  Royce,  kamu  harus  inden
           dan sabar untuk mendapatkan kendaraan seworted itu.” Layar
           gawai terjeda, jemari Al menekan tombol enter pada aplikasi
           Whatsapp.  “Coba  kamu  cek  di  wa.  Aku  kirim  kelanjutan
           kisahnya. Kasih aku masukan!”
               “Al gak usah alihin pembicaraan! Aku belum selesei sama
           kamu.  Sekarang  aku  tanya.  Kamu  dari  keluarga  Jawa,  kan?
           Kamu  pasti  paham  cerita  Ramayana.  Jika  aku  diperankan
           menjadi Shinta, dan kamu harus memilih peran menjadi Rama
           atau  Rahwana,  siapa  yang  harus  kamu  pilih?  Kasih  tau  aku
           alasanmu memilih peran itu!” Wajahnya mendekat memenuhi
           layar gawai, bulu matanya melentik bagai sayap merak.
               “Rahwana. Karena takdir membawaku menjadi antagonis.
           Lagian  aku  ngefans  sama  Rahwana  karena  dia  kuat  meski
           ditakdirkan untuk dibenci banyak manusia.”
               “Aku sedang membicarakan tentang hubungan. Aku suka
           kamu memilih menjadi Rahwana. Kamu tau kenapa? Karena
           kalo  aku  jadi  Shinta,  harusnya  aku  lebih  memilih  Rahwana
           daripada Rama. Karena selama sebelas tahun Shinta disekap
           oleh Rahwana, dia diperlakukan bak ratu dan Rahwana setiap
           hari  masih  dengan  pertanyaan  yang  sama,  ‘sudahkah  kau
           mencintaiku?’  dan  Rahwana  rela  mengorbankan  kerajaan
           Alengka demi Shinta sang titisan Dewi Setyawati yang selalu



          116 THAGA
                  GALGARA
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129