Page 339 - THAGA 2024
P. 339
“Boleh deh. Siapin di meja. Udah lama gak pake biar kuat
juga entar.”
“Tapi makan dulu kalo mau pake. Entar aku siapin roti juga
deh biar gak kosong.”
“Oke, Beb. Terimakasih banyak. You know me so well, “
ucapku yang tak direspon.
Bagai mengangsur hutang tidur yang telah hilang. Aku
terbangun pukul 10 malam. Berjalan gontai menuju kamar
mandi dan melihat Selin tengah duduk menatap layar televisi
dengan tangan menyandang keripik kentang.
“Uluh ... Bapak koala sudah bangun. Enak bener ngebonya
sampe mendengkur.”
Aku yang masih setengah sadar segera duduk di
sebelahnya. “Udah siap aja?”
“Iya dari tadi, Kak, sampe makan malam sendiri aku.”
Segera Selin beranjak berlari untuk mengunci pintu mode
double slot. “Oiya makan dulu saja, Kak, sudah aku belikan
roti bakar cokelat keju kesukaanmu. Jangan sampai kosong
perutnya kalo mau pake.”
Aku yang pelan-pelan sadar menatap apa saja yang ada
di depanku. Tampak sudah berjajar sebungkus roti yang mulai
dingin, sekaleng Coca-Cola, klip berisi kristal bening seberat
100 gram, botol kaca berisi air mineral sebagai bong dengan
dua pipet di sisinya, sekrop, dan korek tuyul alias korek yang
disetting nyala kecil dan konstan.
Segera aku mengisi perutku yang memang sudah kosong,
lalu mengalirkan air soda ke dalam kerongkonganku. Segera
gas sendawa keluar dari mulutku.
“Mulai, yuk, Sel.” Tanganku meraih sekrop dari sedotan
yang dibentuk lancip lalu membuka klip dan menyurukkan
pada kristal bening. Selanjutnya kristal bening aku pindahkan
THAGA 331
GALGARA