Page 343 - THAGA 2024
P. 343
berfungsi sebagai pemecah kaca dan pintu darurat di belakang.
Tepat pukul 1, bis yang terisi separuh penumpang dengan
80 persennya lelaki, meluncur dari terminal Purabaya yang
lengang. Lampu putih bis masih menyala kala kondektur
menarik ongkos. Hanya 50 ribu waktu itu aku bayar dengan
mengatakan KL. KL adalah kode potongan bagi penumpang
bis yang biasanya dia langganan tetap. Dan kondektur
menggunakan spidol merah untuk mencoret tiketnya. Sebab itu
kita selalu melihat kondektur menggunakan dua spidol warna
merah dan biru untuk mencoret tiket. Biru artinya penumpang
umum dengan bayar penuh, merah artinya KL.
Setelah mengangsurkan uang dan menerima tiket. Aku
segera menutup hidung dan mulut dengan buff. Jaket aku
rapatkan menghalau hawa dingin AC. Lampu kabin mulai
redup dan akhirnya mati total. Mataku segera terpejam erat.
Membiarkan supir melakukan sulapnya, melakukan teleportasi
manual pada penumpangnya.
Giwangan Giwangan terakhir teriak kondektur menghentak
runguku diikuti dengan lampu kabin bis yang menyala terang.
Aku mengusap mata dan kotorannya dengan sapu tangan.
Setelah turun banyak kang becak dan ojek yang menawarkan
jasanya. Aku mengucapkan terimakasih tidak dulu dan langsung
menuju toko untuk membeli air mineral, sabun dan sampo.
Setelahnya aku pergi ke toilet umum untuk mandi. Memang tak
sesegar mandi di rumah tapi cukup membuat badan fresh.
Tak lupa aku mengoleskan minyak bulu perindu milik orang
tuaku yang tersimpan pada botol kecil. Cukup oles di bagian
sekitar mata dan mulut karena kedua itu senjata manusia
menakhlukkan incarannya. Bulu perindu sendiri merupakan
benda bertuah yang bentuknya menyerupai bulu dengan
THAGA 335
GALGARA