Page 335 - THAGA 2024
P. 335
progresnya. Yang penting perut sudah terasa kenyang dan hati
terasa penuh kupu-kupu.
“”Woe, Kak bangun, itu celana depannya sampai
menggembung. Mimpi enak, ya?”
Aku yang tergeragap segera mengucek mata dan
duduk tegak. “Apaan Sel, aku segera melihat asetku yang
ternyata sudah membuat tenda dan kantung kemihku terasa
menampung cairan yang cukup banyak. Kebelet ini bukan
mimpi enak,” jawabku langsung ngeloyor pergi ke kamar mandi
untuk melakukan pengetapan dan sekaligus membasuh muka.
“Jam berapa ini, Sel?” tanyaku yang langsung bergabung
menuju sofa abu-abu yang menjadi ruang santai sekaligus meja
makan kami.
Selin tampak menatap layar gawai. “Jam satu, Kak, ini aku
bawain makan siang. Tadi siomay biasanya gak jualan kayaknya.
Aku belikan di tempat lain. Cobain gih, kak, enak, gak. Soalnya
keliatannya kurang meyakinkan.” Sembari membuka styrofoam
box berisi siomay, batagor, telur dan pare. Tangannya cekatan
membuka klip berisi saus kacang.
“Lah udah lama juga ketiduran. Capek banget aku, Sel.
Abis ini pesenin tukang pijit dong. Atau kamu kalo gak mager
pijitin punggungku bentar pake Counterpaint.”
“Iya, Kak. Makan dulu saja, gih. Mau icip nasi Padang,
gak? Ini aku beli lauk limpa kesukaanmu. Sama ini ada Thai tea
rasa Ovaltine sama green tea mau yang mana?.” Tangannya
cekatan membagi nasi pada piring porselen putih.
“Boleh, lah. Mendadak laper aku abis mikir berat.” Aku
erkikik. “Ovaltine, dong.”
“Yaudah, yuk, doa dulu.” Selin menautkan jemari-jemarinya
lalu digenggam erat-erat. Matanya terpejam. Fokus. Saat begini
aura kecantikan Selin benar-benar keluar.
THAGA 327
GALGARA