Page 332 - THAGA 2024
P. 332
pertamanya dia melakukan taaruf, entah dilakukan secara
mandiri atau melalui bimbingan dengan tim sukses taarufnya.
Percakapan berlanjut. “Oke sudah aku pelajari, di biodata
taaruf kamu bertanya apa mau mengenal lebih jauh ada
berteman baik saja setelah mempelajari biodatamu. Baik, aku
jawab aku ingin mengenal lebih jauh. Dan aku cukup terkejut
bertemu dengan lelaki yang seumur hidupnya belum pernah
pacaran. Kayak sudah jarang banget di zaman ini.” balasnya
setelah mempelajari biodata diriku yang penuh manipulasi.
“Jadi kita lanjut tahapan kenalnya ya. Menurutmu, jika
kamu punya pasangan dengan masa lalu kelam. Sebaiknya dia
berkata jujur atau disimpan saja?” lontarku.
Cukup lama tak berbalas. Kesempatanku menikmati
segelas salad buah dingin yang terdiri dari buah stroberi,
alpukat, pir, dan nanas. Semua tampak segar dan sehat kala
minyak zaitun dengan cincangan paprika merah hijau kuning
serta bawang bombay menjadi dressingnya. Masuk kemulut
rasa segar dan pedas menyalakan mata.
Sebuah notif yang selama 2 jam ini suaranya memanjakan
runguku kembali masuk. “Kalo menurutku lebih baik disimpan
saja karena mungkin itu aib, tapi kalo dia mau membuka
kisahnya, ya, aku persilahkan agar bisa lebih bijak dalam
memberi keputusan ke depannya.” balasnya. “Emang kamu
punya masa lalu kelam? Boleh tau sekelam apa?”
Yes. Dia mulai penasaran. Rasa penasaran itu sangat
ampuh untuk membuka jalan menuju tahapan selanjutnya.
“Ini semisalya. Misal aku hidup sebatang kara, lalu semisal
lagi karena nasibku itu akhirnya aku masuk penjara dan misal
aku sudah gak perjaka. Apa masih bisa kamu menerima lelaki
seperti itu?” tanyaku. Kombinasi antara kisah yang menyedihkan
semacam sebatang kara dan masuk penjara serta pergaulan
324 THAGA
GALGARA