Page 329 - THAGA 2024
P. 329
“Assalamualaikum ukhti, kayfa haluka?” Mengawali salam
sapa pada kenalan match baruku. Cukup saling melontarkan
doa yang umum dengan niat terselubung.
Tak lama berselang tanda centang dua transparan berubah
hijau. “Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.” Sebuah
balasan terkirim pada gawaiku. “Ana bikhair, alhamdullilah,
shukran. Afwan kalo salam sebaiknya lengkap akhi,” lanjutnya.
Bibirku pun mengulaskan senyum segaris. “Mantep. Awal yang
bagus,” batinku.
“Afwan. Jazakumullahu, sudah diingatkan. Ukhti namanya
Arum? Salam kenal saya Galang, panggil saja Gal. Apa benar
anti tinggal di Jogja? Pasti nyaman banget ya tinggal di sana,”
tanyaku melanjutkan percakapan, cukuplah pembukaan dengan
diawali bahasa Arab. Selanjutnya tinggal selingi sedikit-sedikit
saja dalam percakapan nantinya.
“Na’am. Ana min Jogja. Ahlan wa sahlan. Min aina antum?”
balasnya cepat.
“Ana min Surabaya. Pernah ke Surabaya sebelumnya?”
jawabku sembari memberi umpan balik. Bibirku mengariskan
senyum dengan seringai mata penuh arti.
“Yeh senyum-senyum sendiri dari tadi. Nih, Kak saladnya.
Oiya itu inex sisain dua buat aku, ya, Kak, buat nanti malem
aku sekalian ijin mau jalan,” tembak Selin seraya meletakkan
segelas salad buah dengan saus minyak zaitun. “Aku tinggal
mandi dulu, ya, Kak,” ucapnya sambil lalu dari hadapanku.
Aku yang kini tengah larut dalam euforia percakapan didalam
gawai pun tak terlalu mempedulikan sekitar. Percakapan kami
mengalir. Standar saja, sebatas perkenalan. Hingga akhirnya
masuk ke pembahasan topik-topik ringan.
Dari informasi sementara aku mengetahui bahwa Arum
aslinya berasal dari daerah Magelang Jawa Tengah yang
THAGA 321
GALGARA