Page 326 - THAGA 2024
P. 326
putih yang dikenakan tubuh bagian bawahnya membuat g-string
merah didalamnya tampak menyala. “Makan ayok,” ajakku.
“Oh, iya gimana kabar yayasan?” tanyaku masih dengan nada
teriak.
Semerbak wangi mawar dari parfum Lancome Tresor
Midnight Rose kesukaan Selin langsung terhidu dari tubuhnya
yang berkeringat kala menghempaskan tubuhnya di sampingku.
Kepalanya bergeleng mengikuti hentakan musik. “Ada tambah
banyak pasiennya, Kak. Donatur hampir gak ada.” Rambut
lurus warna emasnya dikuncir kuda. Suaranya diteriakkan
keras-keras.
“Sel, kecilin dulu napa itu suara soundnya!” Sambil
menangkupkan telapak di telinga.
“Oiya, bentar,” ujarnya berlari ke depan mini home teater,
lalu duduk kembali di sampingku. Setelah itu, mengambil napas
dan mengibaskan tangan di dadanya seperti kipas. “Kalo boleh
saran, kita harus kasih mereka pekerjaan kayaknya, Kak. Biar
nanti ada pemasukan buat mereka selepas dari yayasan.”
“Semacam pelatihan, ya.” Tangannya menyendok keping
sereal rasa cokelat. “Tapi selama mereka masih hamil, lebih
baik biarin mereka ngelakuin apa pun yang mereka mau saja,
Sel. Mental health mereka lebih penting, aktivitas fisik tetep
dijaga biar saat melahirkan mereka kuat. Masih pada senam
sama olah napas, kan?”
“Iya, Kak, sudah aku masukin ke program juga. Kakak gak
mau nengok ke rumah singgah? Kayaknya ada yang kangen,
Kakak, tuh.” Matanya mengerling.
Aku tersenyum mesem, “Gak usah Sel. Selama kamu
bilang terkendali, aku cukup bagian mencarikan dana saja buat
mereka. Oiya, kamu hari ini jam berapa ke sana? Entar titip
318 THAGA
GALGARA