Page 330 - THAGA 2024
P. 330

sedang  melanjutkan  studi  Magister  Sastra  di  salah  satu
           universitas negeri terkenal di kota pelajar Jogjakarta. Hobinya
           menari. Usianya masih menginjak 25 tahun tapi entah diaplikasi
           tertulis 32 tahun.
               Percakapan terus mengalir meski banyak match tapi aku
           tetap  fokus  pada Arum.  Entah  kenapa  bad feelingku  berkata
           ada sesuatu yang spesial pada dirinya.
               Masih di atas sofa, aku belum beranjak hingga Selin pamit
           meninggalkanku  untuk  berangkat  menuju  rumah  singgah
           yayasan.
               “Oiya,  Kak  nanti  siang  mau  dibawain  nasi  Padang  atau
           siomay?  Biar  aku  belikan,”  ucapnya  kembali  ke  dalam  kala
           hampir menutup pintu.
               “Siomay  saja,  Sel.  Banyakin  batagor  sama  parenya,  ya,”
           jawabku yang langsung dianggukkan dan langsung berlalu dari
           hadapanku.
               “Oiya ukhti. Boleh tau gak ikuta plikasi ini tujuannya apa?”
           tanyaku mulai menjurus.
               “Sesuai  aplikasi  ini  dibuat. Kalo  kamu buat  apa, Gal?”
           Umpan balik sesuai harapan.
               “Sama.  Oh  iya,  boleh  aku  kenalkan  diri  lebih  jauh? Ada
           email mungkin, biar aku kirim biodata diriku.”
               “Lebih  jauh  ke  mana?  Iya  silahkan  saja.  Kirim  saja  ke
           arumzahira@gmail.com”
               “Wah namamu bagus, ya. Kalo gak salah arti Arum Zahira
           itu perempuan  cantik seperti bunga  yang harum dan mekar.
           Aku tebak pasti bunganya mawar, gak mungkin kalo bunga
           raflesia arnoldi. Soalnya bunga mawar harum dan cantik seperti
           yang punya nama” Serangan pujian seperti ini umum tapi cukup
           mematikan bagi yang haus.



          322 THAGA
                  GALGARA
   325   326   327   328   329   330   331   332   333   334   335