Page 334 - THAGA 2024
P. 334
Jawabnya begitu memperlihatkan torehan orang terdidik
dengan berbagai macam kisah hidup berlikunya. Seolah ada
sesuatu yang tak ingin di recall tapi karena dia tertarik pada
suatu hal, akhirnya dia mau membukanya. Ini sebuah langkah
yang sangat menjanjikan.
“Baiklah. Bagaimana kalo kita ketemu? Kita bisa saling
menyamakan pandangan.”
“Boleh. Sekalian kamu sampaikan saja hal yang hanya bisa
kamu sampaikan saat bertemu. Tapi aku gak bisa jauh. Kalau
memang mau ketemu dan gak keberatan, lebih baik di Jogja”
“Boleh banget. Aku juga bisa sekalian jalan-jalan di sana.
Udah lama aku gak ke sana. Kira-kira kapan kamu bisanya?
Biar aku prepare ke sana.”
“Aku bisanya weekend. Soalnya weekday tau sendiri repot
apa. Kebetulan Minggu ini aku gak pulang ke rumah. Jadi
weekend ini aku di Jogja.”
“Oke, boleh. Ketemu di Jogja mana? Kayaknya cafe lebih
masuk akal sebab banyak orang biar kamu juga aman. Atau
aku serahkan ke kamu ketemu di mananya. Kamu kabari saja
tempat dan waktunya. Biara kupesan tiket sekarang juga.”
“Oke. Segera aku kabari balik.” jawabnya singkat.
“Eh bentar, hampir lupa. Bagaimana kalo sebelum ketemu
kita vcall dulu. Biar gak kaget kalo ketemu.” Ini caraku untuk
memastikan aku memang akan bertemu seorang perempuan
real, sesuai dengan foto, bukan yang dimanipulasi atau jadi-
jadian.
“Ehm boleh saja tapi untuk menghindari ain, lebih baik
langsung ketemu saja, ya, Gal.”
“Oh, baiklah kalo memang itu lebih baik.” Aku mengalah
dan menutup pagiku yang indah. Gak masalah, cukuplah
326 THAGA
GALGARA