Page 359 - THAGA 2024
P. 359

Lelaki  yang  sekarang  dahinya  berkerut  dengan  mulut
              mengaduh tak akan pernah mengirim alamatnya untuk Inka. Ada
              sesuatu yang tak ingin dijelaskan pada Inka dan lebih tepatnya
              gak akan dia tunjukkan sebelum waktunya. Dan waktunya itu
              dipastikan akan memakan waktu yang lama. Bertahun-tahun.
              Dia  yakin  Inka  gak  akan  sanggup  menunggunya.  Jadi,  dia
              hanya mengulur hingga Inka yang akan pergi sendiri.
                  “Eh,”  suaranya  lemah.  Matanya  meredup  kosong  lalu
              terpejam  pelan.  Tubuhnya  pelan-pelan  tak  lagi  tergetar,
              napasnya  semakin  lemah,  kini  seolah  raganya  terlalu  berat
              untuk  ditopang  oleh  tubuhnya  sendiri.  Pelan-pelan  semua
              menjadi pudar. Semua melemah. Napasnya tinggal satu satu.
              Dan tiada lagi suara terdengar di kamar putih.
                  “Al?” Inka masih bersuara. Justru dia tak mau Al kehilangan
              kesadaran. Dia paham betul fase begini akan masuk ke fase
              delerium.  Dan  Inka  sekali  lagi  memberikan  respon  suara
              kepada Al. “Al?” Kali ini suaranya lebih kencang. “Al?” Semakin
              kencang.  “Al  dengar  suaraku?”  Seolah  itu  nada  tertinggi
              yang sanggup dikeluarkan Inka. Dia tak putus asa, dia mulai
              menajamkan rungu dan berusah mendengar sedikit suara dari
              Al hingga dia sendiri terlelap dibuatnya.





















                                                              THAGA      351
                                                                GALGARA
   354   355   356   357   358   359   360   361   362   363   364