Page 363 - THAGA 2024
P. 363
“Iya, buktinya kamu dari Magelang asli, gigimu gingsul dan
suka menari.”
“Heh? Kok tau gigiku gingsul. Tau dari mana? Perasaan
aku gak pernah foto liatin gigiku. Kamu peramal, ya, Gal? Ih
serem loh, kamu, nih.” Matanya menyabit.
“Ya, semua gadis cantik di Magelang itu gingsul. Konon
katanya yang gingsul dan cantik itu ada keturunan dari Prabu
Baka yang merupakan jin,” sambungku menakuti.
“Ngarang pasti, ya? Nakut-nakutin aja kamu, Gal. Terus
terus lanjut, dong, ceritanya.”
“Jadi Raja Baka yang marah mendengar bahwa Putra
Mahkota Kerajaan Pengging lah yang sudah menakhlukkan
wilayah Bondowoso, menjadi murka, lalu menyerang kerajaan
Pengging dengan bala tentara jin raksasa. Disaat penyerangan
itu, pangeran Jaka Badung yang dikenal jadi Jaka Bandung
kala itu tidak ada di kerajaan Pengging. Mungkin lagi ngopi
kali, Rum,” jedaku bercanda yang turut disenyumi oleh Arum.
“Kerajaan Pengging akhirnya luluh lantak diserang Raja Baka.
Bahkan Prabu Damar Maya pun tewas. Setelah kejadian itu,
ada jin yang melapor kepada Raden Jaka, yang menjadi murka
lalu balas menyerang Raja Baka. Pertarungan antara pasukan
jin milik Raden Jaka alias Jaka Bandung Bondowoso dengan
Raja Baka pun tak terhindari. Yang pada akhirnya dimenangi
oleh Raden Jaka Bandung Bondowoso. Sejak itu seluruh jin
bala tentara Raja Baka pun takhluk di bawah kekuasaan Raden
Jaka. Lalu Raden Jaka memerintah di kedua kerajaan yaitu
kerajaan Pengging di dunia nyata dan kerajaan jin raksasa di
alam gaib.
Nah ini bagian akhirnya, Putri Roro Jonggrang yang gak
terima ayahnya Raja Baka tewas karena dikalahkan Raden
Jaka akhirnya menuntut balas. Dia menjebak Raden Jaka
THAGA 355
GALGARA