Page 7 - Latihan Flip_Kurang Kalori Protein (KKP) Pada Anak Dan Upaya Pencegahan
P. 7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Gizi Buruk
Gizi adalah proses organisme yang menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan,
metabolisme, dan ekskresi zat-zat yang tidak penting untuk pemeliharaan
kehidupan dan fungsi normal organ dan dapat digunakan untuk menghasilkan
energi (Tahir et al., 2013). Zat gizi yang dapat memberikan energi adalah
karbohidrat, protein, dan lemak (Almatsier, 2009). Kelompok zat gizi makro
tersebut dapat menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan
aktivitas. Berdasarkan uraian tersebut, gizi merupakan suatu zat yang terdapat
dalam makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan
vitamin yang diproses melalui pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan
dan metabolisme.
Kekurangan gizi buruk adalah suatu keadaan tubuh gagal memenuhi zat gizi
yang dibutuhkan. Kekurangan zat gizi dalam waktu yang lama mengakibatkan
penurunan jaringan karena cadangan zat gizi digunakan untuk memenuhi
kebutuhan tubuh. Jika berlangsung lama maka cadangan zat gizi akan habis.
Malnutrisi mengacu pada kekurangan atau kelebihan asupan zat gizi,
ketidakseimbangan zat gizi esensial atau gangguan pemanfaatan zat gizi. Tanda-
tanda tersebut dapat menjadi indikator penting bahwa seseorang menderita gizi
buruk.
Gizi buruk terjadi karena kekurangan zat makanan tertentu atau berlebih.
Kekurangan umumnya mencakup vitamin, karbohidrat, mineral, dan protein.
Sedangkan kelebihan zat gizi mencakup konsumsi protein, gula, dan lemak. Untuk
mencapai kondisi gizi anak yang seimbang maka harus memperhatikan pola makan,
kebersihan diri, lingkungan serta melakukan kegiatan yang baik seperti olahraga,
dan lain – lain.
Gangguan gizi di Indonesia termasuk dalam kelompok penyakit defisiensi
yang sering dikaitkan dengan infeksi yang dapat berhubungan dengan gangguan
3