Page 45 - E MODUL EKOSISTEM & PERMASALAHAN LINGKUNGAN
P. 45

EKOSISTEM & PERMASALAHAN LINGKUNGAN  E-MODUL

                         dipercaya  mempunyai  keanekaragaman  biota  perairan  yang  tinggi.  Di  banyak

                         tempat,  kawasan  ini  telah  diubah  menjadi  lahan  pertanian.  Perubahan  ini  sangat
                         beresiko karena dapat merusak tata air kawasan. Lebih jauh, kegagalan alih fungsi

                         lahan  menjadi  kawasan  pertanian  menyebabkan  berkembangnya  berbagai  spesies
                         gulma. Selain konversi menjadi lahan pertanian, rawa herba/berumput juga banyak

                         dikonversi menjadi kawasan pemukiman dan perkotaan.

















                                             Gambar 21. Rawa Bento di Kabupaten Kerinci
                                                Sumber : incung.blogspot.com

                   c.  Lahan Basah Buatan

                          1)  Sawah

                              Sawah  adalah  lahan  basah  buatan  yang  paling  penting  di  Indonesia.  Hal
                         tersebut disebabkan karena sawah menghasilkan beras yang merupakan makanan

                         pokok  bagi  masyarakat  Indonesia.  Selain  sebagai  habitat  padi,  sawah  juga  dapat
                         menjadi habitat bagi organisme bernilai ekonomis lain seperti belut, lele, siput, dan

                         katak. Sawah bisa ditemukan di dataran rendah hingga dataran tinggi. Keberadaan
                         sawah umumnya tergantung pada keberadaan irigasi air tawar. Persoalan suplai dan

                         distribusi air (irigasi/ pembangunan dam), ketidakefisienan penggunaan air tawar,

                         alih fungsi lahan sawah menjadi bentuk-bentuk lain, penurunan kesuburan tanah,
                         pencemaran tanah akibat penggunaan pupuk dan pestisida berlebih, serta serangan

                         hama  dan  penyakit  merupakan  beberapa  isu  penting  yang  berkaitan  dengan
                         keberadaan lahan basah sawah.

                              Tanah  yang  subur  dan  ketersediaan  air  yang  memadai  di  Pulau  Jawa
                         menyebabkan  Jawa  sebagai  tempat  yang  cocok  untuk  pengembangan  sawah.

                         Sementara  itu  tekanan  pertumbuhan  penduduk  dan  ekonomi  menyebabkan  lahan

                         sawah di Pulau Jawa menjadi semakin berkurang. Hingga saat ini, total luas sawah
                         diperkirakan mencapai 7.787.339 ha (belum termasuk Papua dan Maluku), dengan

                         produksi mencapai 51.379.103 ton gabah pada tahun 2002. Lahan yang subur untuk



                                                                                                        39
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50