Page 90 - Modul Biokimia Andi Tenri Ola Rivai
P. 90
Siklus krebs atau siklus asam sitrat berlangsung dalam matriks mitokondria sel eukariot,
menyelesaikan penguraian glukosa dengan cara mengoksidasi turunan piruvat menjadi
karbon dioksida. Dengan demikian, karbon dioksida yang dihasilkan respirasi
mempresentasikan fragmen-fragmen molekul organic yang teroksidasi.
Siklus asam sitrat disebut juga siklus trikarboksilat atau siklus krebs, sebagai
penghormatan kepada Hans Krebs, ilmuwan Jerman-Inggris yang mendeskripsikan
sebagian besar jalur metabolic ini pada tahun 1930-an. Siklus ini berfungsi sebagai
tungku metabolic yang mengoksidasi bahan-bahan organic yang berasal dari piruvat.
Siklus ini menghasilkan 1 ATP per putaran melalui fosforilasi tingkat substar, namun
sebagian besar energy kimia ditransfer ke NAD+ dan suatu pembawa elektron terkait,
koenzim FAD (Flavin Adenine Dinukleotida), yang berasal dari riboflavin, salah satu jenis
vitamin B dalam reaksi redoks. Koenzim tereduksi, NADH dan FADH2, mengulang-
alikkan muatannya yang berupa elektron berenergi tinggi ke rantai transport electron
(Campbell, 2020).
Siklus asam sitrat lebih rinci ditunjukkan pada gambar 8.5 Siklus ini memiliki delapan
langkah, yang masing-masing dikatalisis oleh suatu enzim spesifik. Setiap putaran siklus
asam sitrat, dua karbon masuk dalam bentuk gugus asetil yang relative tereduksi
(langkah 1), sedangkan dua karbon berbeda meninggalkan siklus dalam bentuk molekul
CO2 yang teroksidasi sepenuhnya (langkah 3 dan 4). Gugus asetil pada asetil KoA
bergabung dalam siklus dengan cara berkombinasi dengan senyawa oksaloasetat,
membentuk sitrat (Sitrat adalah bentuk terionisasi dari asam sitrat, asal nama siklus ini).
Ketujuh langkah berikutnya menguraikan sitrat kembali menjadi oksaloasetat.
Pembentukan kembali oksaloasetat inilah yang membuat proses ini menjadi suatu siklus
(Campbell, 2020).
Untuk setiap gugus asetil yang memasuki siklus 3 NAD+ direduksi menjadi NADH
(langkah 3,4,dan 8).
87